news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sarang Burung Walet RI Diekspor ke 36 Negara

2 Maret 2018 17:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarang Burung Walet. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang Burung Walet. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah produsen sekaligus eksportir sarang burung walet terbesar di dunia. Tahun lalu Indonesia mampu mengekspor sebanyak 1.053 ton sarang burung walet ke-36 negara di dunia. Yang paling besar adalah ke Hong Kong.
ADVERTISEMENT
"Kalau ekspor kita ke Hong Kong sekitar 300 ton, Vietnam juga sama 100 ton-an, Malaysia kurang lebih 100 ton. Yang lain ke negara Australia, Kanada, Amerika Serikat dan kemana-mana, ke-36 negara," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini saat ditemui di Hotel Novotel Mangga Dua Square, Jakarta, Jumat (2/3).
Sarang burung walet. (Foto: AFP/Saeed Khan)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang burung walet. (Foto: AFP/Saeed Khan)
Indonesia saat ini memang masih mengoptimalkan pasar China mengingat produk sarang burung walet yang masuk ke China secara langsung baru sekitar 5%. Selain untuk konsumsi sehari-hari, perkembangan industri di China saat ini banyak yang membutuhkan sarang burung walet sebagai bahan baku industri kosmetik, obat-obatan, produk-produk untuk ibu hamil dan menyusui ataupun produk untuk bayi. Hal ini karena sarang burung walet diyakini mempunyai khasiat yang sangat bagus baik khususnya untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Sampai dengan tahun 2017, sarang walet Indonesia menguasai sekitar 70% pasar China atau lebih besar bila dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand. Pada bulan Januari 2018, ada 8 perusahaan yang terdaftar melakukan ekspor sarang burung walet ke China dengan volume mencapai 4 ton lebih," timpal Dewan Pendiri Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia Boedi Mranata di tempat yang sama.
Boedi menambahkan tren ekspor sarang burung walet ke China meningkat setiap tahunnya. Pada 2015 lalu angka ekspornya sebanyak 14,274 ton. Kemudian naik di tahun 2016 dan 2017 menjadi masing-masing sebanyak 22,538 ton dan 52,230 ton.
"Apapun kita usahakan ekspor supaya kita mendapatkan devisa yang lebih banyak," sebutnya.