Saudi Aramco Dapat Insentif Pajak untuk Proyek Kilang Cilacap

21 Agustus 2018 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang minyak milik Pertamina di unit IV (Foto: REUTERS / Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Kilang minyak milik Pertamina di unit IV (Foto: REUTERS / Darren Whiteside)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) telah menggandeng Saudi Aramco untuk mengerjakan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) alias modifikasi kilang Cilacap. Biaya investasi untuk RDMP Cilacap akan mencapai USD 6 miliar alias Rp 87,6 triliun (kurs Rp 14.600).
ADVERTISEMENT
Saudi Aramco meminta insentif kepada pemerintah untuk proyek ini. Pemerintah pun mengabulkannya, BUMN perminyakan Arab Saudi itu dijanjikan mendapat pembebasan pajak impor. Insentif ini diperoleh karena proyek kilang termasuk industri pionir.
"Tadinya kan Saudi Aramco minta kejelasan pajak impor dan itu sudah dijawab oke dapat karena masih masuk sebagai kriteria industri pionir dan memang kita perlu untuk yang namanya kilang supaya ya jangan impor BBM melulu," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (21/8).
Setelah memberi kepastian soal insentif, pemerintah pun meminta kepastian juga dari Saudi Aramco mengenai kapan proyek RDMP Cilacap siap dijalankan. "Kita akan minta kejelasan mereka kesiapan kapan. Setelah kita kirim jawaban mengenai fasilitas pajak itu mereka sudah positif," ungkap Darmin.
ADVERTISEMENT
RDMP Cilacap ditargetkan selesai pada 2022. Modifikasi ini akan menambah kapasitas kilang Cilacap dari saat ini 348 ribu barel per hari (bph) menjadi 400 ribu bph. Bukan hanya itu, kompleksitasnya akan ditingkatkan, jadi jauh lebih modern. Nelson Complexity Index yang sekarang 4 bakal menjadi 9,4.
Dengan kenaikan kapasitas dan kompleksitas, produksi bensin (gasoline) kilang Cilacap akan bertambah 80 ribu bph, produksi solar meningkat 60 ribu bph, dan avtur bertambah 40 ribu bph.
Proyek kilang ini sangat penting untuk memperkuat ketahanan energi. Selain mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), kilang Cilacap juga diproyeksikan untuk memperkuat industri petrokimia di dalam negeri.