Sawit Dihantam Isu Baru: Dituding Pekerjakan Buruh di Bawah Umur

23 April 2019 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkebunan kelapa sawit Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkebunan kelapa sawit Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Industri kelapa sawit telah mendapat tekanan dari berbagai macam isu negatif. Mulai dari deforestasi, penyebab kebakaran lahan gambut, perusak habitat orang utan, dan yang terbaru dituding mempekerjakan buruh di bawah umur.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Kanya Lakshmi Sidarta, menuturkan bahwa isu itu dihembuskan oleh Non Government Organization (NGO). Ia menampik isu tersebut.
Menurutnya, sebagian besar buruh di bawah umur bukan bekerja di lahan korporasi, melainkan di lahan petani kecil yang memiliki lahan sekitar 2 hektare (ha).
“Kalau di korporasi itu bisa saya bilang enggak ada. Ada panen itu kan pagi-pagi, katakan lah siang deh dimana sudah ada kegiatan panen, itu dia (anak-anak) main-main di kebun perusahaan, masa dia enggak boleh sih main-main di situ?” katanya saat ditemui di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa (23/4).
Secara total, jumlah pekerja di industri kelapa sawit menurut data GAPKI sekitar 19,6 juta pekerja yang di dalamnya melibatkan 2,1 juta petani kecil.
ADVERTISEMENT
Industri kelapa sawit disebut sebagai sumber devisa terbesar, pada 2017 mencapai Rp 340 triliun. Industri sawit diklaim menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia.
Ia menambahkan, setiap perusahaan sawit akan terus memberikan edukasi dan sosialisasi terkait adanya praktik-praktik berkebun yang melibatkan anak kecil. Diharapkan hal itu tidak terjadi lagi. Namun, upaya ini butuh waktu yang tidak sebentar.
“Upayanya kan kita pasti kenalkan standar yang baik. Kan kita harus bisa kenalkan prioritas edukasi sharing mengenai bagaimana praktek berkebun yang tepat,” katanya.