Selain Pemerintahan ‘Shutdown’, Ada 3 Rapor Merah Trump

21 Januari 2018 6:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
White House (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
White House (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tepat setahun kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Sabtu (20/1), pemerintahan negara Paman Sam itu tutup.'Government Shutdown' terjadi setelah Senat AS gagal mencapai kesepakatan terkait dana operasional pemerintah.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi salah satu catatan buruk kepemimpinan Presiden dari Partai Republik itu. Kesepakatan dana operasional gagal dicapai, setelah para Senator Partai Republik mempersoalkan kebijakan imigrasi pemerintahan Trump.
Hal ini membuat usulan anggaran pemerintah yang diajukan Trump, gagal mendapat dukungan suara mayoritas (60 dari total 100 suara) di Senat. Selain soal “Government Shutdown”, BBC menyebut setidaknya ada 3 raport merah pada setahun kepemimpinan Trump:
1. Pertumbuhan Upah Stagnan Meskipun pertumbuhan ekonomi membaik dan angka pengangguran turun, namun tingkat upah pekerja stagnan. Dalam setahun terakhir, upah hanya tumbuh di kisaran 2,5%-2,9%.
Para ekonom, masih mencari tahu mengapa di tengah menurunnya angka pengangguran, tingkat upah tidak terdongkrak. Namun mereka memperkirakan, kenaikan upah akan terjadi pada 2018 didukung kebijakan reformasi pajak, dan apalagi jika pengangguran terus turun.
ADVERTISEMENT
2. Pasar Kerja Belum Pulih Salah satu penjelasan yang menyebabkan upah pekerja stagnan, adalah pasar kerja AS yang belum pulih. Indikator ini mengacu pada jumlah orang yang dipekerjakan atau secara aktif mencari pekerjaan.
Sejak AS terkena krisis ekonomi global, pasar tenaga kerja turun drastis. Dan setahun terakhir di masa kepemimpin Trump, angkanya stagnan di posisi 63%.
3. Defisit Perdagangan Meningkat
Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
Perbaikan defisit perdagangan AS merupakan salah satu janji kampanye Trump. Namun pada setahun kepemimpinan Trump, defisit perdagangan justru meningkat.
Menguatnya pertumbuhan ekonomi AS telah meningkatkan daya beli. Pada saat yang sama, pertumbuhan positif itu memerlukan kebutuhan berbagai komoditas yang diimpor dari luar AS.
Meski demikian, kecenderungan membesarnya defisit perdagangan, sudah terlihat sejak 2008. Untuk mengatasi ini, Trump mewacanakan keluar dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
ADVERTISEMENT