news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Selama Ramadhan, Masyarakat Tarik Uang Tunai Rp 110 Triliun

6 Juni 2018 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang tunai di periode Lebaran 2018 mengalami peningkatan sebesar 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Selasa 5 Juni 2018, BI mencatatkan realisasi penarikan uang tunai sudah mencapai Rp 110 triliun.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, tingginya kebutuhan uang tunai di tahun ini dipengaruhi oleh keputusan pemerintah yang menambahkan jumlah libur lebaran. Saat ini jumlah libur lebaran menjadi 10 hari dibandingkan periode lebaran tahun lalu yang hanya delapan hari.
"Kalau kita lihat realisasi penarikan uang dari BI di Ramadhan outflow-nya sampai 5 Juni itu Rp 110 triliun atau 58,4% dari proyeksi Rp 188,2 triliun, kalau kemarin masih 49,2%, sekarang sudah 58,4%," kata Rosmaya saat konferensi pers kesiapan penyediaan uang tunai di BI, Thamrin, Jakarta Selatan, Rabu (6/6).
Suasana saat transaksi penukaran uang di Monas. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat transaksi penukaran uang di Monas. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Adapun realisasi penukaran uang paling tinggi berada di Wilayah Jawa, di mana realisasi uang beredarnya mencapai Rp 47,1 triliun. Sementara untuk di Jabodetabek realisasinya mencapai Rp 27,9 triliun, Sumatera mencapai Rp 18,3 triliun dan untuk Kawasan Timur Indonesia mencapai Rp 17,7 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kas keliling setiap hari menjangkau 7-8 lokasi untuk melayani di pasar, pusat keramaian dan lokasi strategis lainnya, dan modal kerjanya Rp 900 juta per mobil. Kita tambahkan lagi dari 2017 yang hanya Rp 700 juta per mobil," jelasnya.
Selain itu, kata Rosmaya, BI juga tahun ini melakukan distribusi penukaran uang ke berbagai wilayah perbatasan. Tujuannya, agar meningkatkan nilai transaksi mata uang Garuda di kawasan perbatasan.
"Kita lihat penukaran ini udah ke daerah terpencil kita kerja sama dengan yang bertugas di perbatasan. Di mana kita kerja sama di mana rupiah itu ada. Kita punya 10 tempat di wilayah perbatasan yang kita datangi supaya rupiah berjaya sendiri," jelasnya.