Semester I 2018, Laba Bank Danamon Stagnan di Rp 2 Triliun

25 Juli 2018 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan Kinerja Bank Danamon Semester I tahun 2018 (Foto: Absul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paparan Kinerja Bank Danamon Semester I tahun 2018 (Foto: Absul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Laba bersih PT Bank Danamon Indonesia Tbk sepanjang semester I 2018 tercatat stagnan. Laba perusahaan berkode emiten BDMN ini tercatat Rp 2,01 triliun di semester I 2018 dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 2,03 triliun.
ADVERTISEMENT
"Ini kalau lihat lower ya bukan turun, ini masih stabil. Jangan lupa, portofolio mikro masih turun. Kalau ada portofolio (mikro) masih turun, revenue tidak bisa kita naikkan kalau melihat yang banking overall naik," ujar Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia saat ditemui di Gedung Danamon, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).
Sementara itu, pendapatan perseroan naik 2 persen menjadi Rp 7,2 triliun di semester I 2018 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 7 triliun.
Perseroan mulai bergeser bisnis ke segmen non-mass market. Pada semester I 2018, Bank Danamon mencatat kenaikan kredit segmen UKM 14 persen menjadi Rp 30,4 triliun. Sementara kredit consumer mortage atau KPR tumbuh 40 persen menjadi Rp 6,9 triliun.
ADVERTISEMENT
"Dalam hal kendaraan pembiayaan kendaran bermotor, total pembiayaan Adira Finance adalah sebesar Rp 48,1 triliun atau tumbuh 8 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya," katanya.
Paparan Kinerja Bank Danamon Semester I tahun 2018 (Foto: Absul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paparan Kinerja Bank Danamon Semester I tahun 2018 (Foto: Absul Latif/kumparan)
Selain itu, pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 14 persen untuk roda dua dan 26 persen roda empat selama semester I 2018.
"Pertumbuhan positif ini kontras dengan kondisi pada semester pertama pada tahun 2017, di mana pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua turun 5 persen dan roda empat hanya tumbuh 3 persen," jelasnya.
Di luar pembiayaan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 8 persen menjadi Rp 129,4 triliun sepanjang semester I 2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejalan dengan itu, untuk ekuitas perseoran secara tahunan (yoy) pada semester I 2018 tumbuh 6 persen menjadi Rp 39,1 triliun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 37 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kami pikir semester II akan sama minimal atau lebih baik. Jangan lupa kuartal kemarin saya bilang kalau disetujui Mitsubishi UFJ Financial Grup (MUFG) udah kami bahas. ada sinergi plan dengan MUFG. Sehingga kesempatan besar untuk pertumbuhan kredit dari sinergi ini," tutupnya.