Sempat Diserang, Tim Ekspedisi Papua Terang Berhasil Survei 292 Desa

8 Agustus 2018 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Ekspedisi Papua Terang  (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Ekspedisi Papua Terang (Foto: Dok. PLN)
ADVERTISEMENT
Sekitar 292 desa tersebar di Papua dan Papua Barat berhasil di survei oleh Tim Ekspedisi Papua Terang PLN. Pelaksanaan survei yang dimulai sejak 28 Juli ini rencananya akan mensurvei sekitar 415 desa yang ada di 5 posko, yakni Jayapura, Timika, Merauke, Wamena dan Nabire selama dua bulan.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik sangat mengapresiasi upaya tim Ekspedisi Papua Terang yang semangat melaksanakan tugas untuk mempercepat kelistrikan di Papua.
“Baru sepekan sejak tiba di Papua, tim sudah mensurvei lebih dari 50 persen desa-desa yang ditargetkan. Ini juga berkat bantuan digital map dari LAPAN. Jumlah desa ini terus berkembang sesuai dengan kondisi di lapangan. Mengingat ada pula desa yang mengalami pemekaran,” kata Ahmad Rofik dalam keterangan tertulis, Rabu (8/8).
Tim Ekspedisi Papua Terang  (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Ekspedisi Papua Terang (Foto: Dok. PLN)
Kondisi geografis dan sosial di Papua menjadi tantangan bagi tim selama melaksanakan survei. Misalnya untuk mencapai salah satu desa di Kabupaten Lanny Jaya, Tim Ekspedisi yang terdiri dari Mahasiswa, Pegawai PLN Pendamping, Anggota TNI AD, maupun perwakilan pemerintah lokal, harus melalui jalanan darat sekitar 4 jam dari Posko Wamena menuju Ibu Kota Tiom. Jalan pun sebagian merupakan tanah basah yang sulit dilalui oleh kendaraan bermotor.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya perjalanan dari Tiom ke desa-desa hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki karena harus melalui jalan setapak, jalur gunung maupun sungai. Setelah 3 jam tim pun tiba di salah satu desa di Kecamatan Wiringgambut yang memiliki jumlah penduduk sekitar 350 orang.
“Kami mengupayakan agar survei ini dapat memperoleh data akurat sehingga dapat mempercepat pembangunan infrastuktur kelistrikan masyarakat disana. Kami juga mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh tim, semua kegiatan terus kami pantau,” kata Ahmad Rofik.
Tim Ekspedisi Papua Terang  (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Ekspedisi Papua Terang (Foto: Dok. PLN)
Mahasiswa ITB, Hamzah Imanul Haq yang merupakan peserta Ekpedisi Papua Terang dari Posko Wamena bercerita bahwa selama survei para peserta juga sembari belajar mengenai kehidupan masyarakat di Papua. Ia pun menyebutkan bahwa seluruh tim bekerja dengan kompak dan saling membantu.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat pegunungan Wamena ramah dan terbuka sehingga survei berjalan baik. Kami juga dipersiapkan segala peralatan dan biaya hidup sehingga fokus kami dapat terarah dengan baik untuk ekspedisi ini,” kata Hamzah.
Selain kondisi demografi, tim juga mensurvei titik koordinat desa dan potensi energi baru terbarukan di desa tersebut. Seperti potensi pembangkit hydro dari sungai maupun pontesi energi surya. Hasil survei ini akan diolah kembali hingga akhir September menjadi gambar desain dan rincian kebutuhan material untuk setiap sistem kelistrikan desa yang akan dibangun.
Tim Ekspedisi Papua Terang  (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Ekspedisi Papua Terang (Foto: Dok. PLN)
Rasio desa berlistrik di Papua dan Papua Barat saat ini baru mencapai 30,39 persen. Pada 2018, PLN telah berhasil melistriki sekitar 51 desa di Papua. Untuk itu PLN akan terus berupaya mempercepat pembangunan listrik desa di wilayah Indonesia timur tersebut untuk mencapai target 1.216 desa.
ADVERTISEMENT
Ekspedisi Papua Terang ini melibatkan sekitar 500 peserta yang terdiri dari Mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Cenderawasih (Uncen); pegawai PLN; maupun Anggota TNI AD. Program ini merupakan wujud nyata bersinergi PLN bersama dengan stakeholders untuk mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan di Indonesia Timur, khususnya elektrifikasi di desa-desa.
Sebelumnya diberitakan, Tim Ekspedisi Papua Terang diserang kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) saat melakukan survei di Distrik Wegemuka, Kabupaten Paniai, Senin (6/8). Maka kegiatan 223 anggota Tim Ekspedisi Papua Terang yang tersebar di beberapa daerah Papua, terpaksa dihentikan sementara.
Kapendam Cenderawasih, Kolonel Inf Aidi, menyebutkan sekitar 30 KKSB lengkap menggunakan senjata api dan langsung mengeluarkan tembakan kepada rombongan. Akibat penyerangan itu, tiga pucuk senjata laras panjang jenis SS1 berhasil dirampas KKSB dan anggota TNI mengalami luka-luka terkena senjata tajam karena melakukan perlawanan.
ADVERTISEMENT