Sempat Heboh, Kilang Aramco yang Diserang Bisa Pulih dalam 2 Pekan

18 September 2019 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan minyak Saudi Aramco. Foto: REUTERS/ Ali Jarekji
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan minyak Saudi Aramco. Foto: REUTERS/ Ali Jarekji
ADVERTISEMENT
Arab Saudi memastikan dua kilang milik BUMN perminyakan mereka, Saudi Aramco, produksinya akan pulih dalam dua pekan mendatang atau akhir September ini. Dua kilang tersebut diserang 10 drone pada Sabtu (14/9).
ADVERTISEMENT
Dua kilang milik Saudi Aramco yang diserang berada di Abqaiq dan Khurais. Akibat kerusakan pasca-serangan itu, Saudi kehilangan produksi minyak 5,7 juta barel. Hal ini memicu sentimen kelangkaan, sehingga harga minyak sempat melonjak 15 hingga 20 persen.
Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Arab Saudi, bahkan siap menggelontorkan cadangan minyak strategis mereka (Strategic Petroleum Reserve).
“Disebabkan serangan terhadap Arab Saudi, yang mungkin berdampak pada harga minyak, saya telah mengesahkan pelepasan cadangan minyak Strategic Petroleum Reserve, jika diperlukan. Jumlah pelepasan cadangan harus ditentukan untuk menjaga pasar tetap terpasok dengan baik,” kata Trump di Twitter, sehari setelah serangan itu.
Apalagi belum ada kepastian, berapa lama waktu yang diperlukan untuk perbaikan kilang. Reuters menyebutkan, untuk memulihkan produksi 5,7 juta barel minyak per hari, Saudi Aramco membutuhkan waktu berminggu-minggu.
Asap terlihat setelah kebakaran akibat diserang drone di fasilitas Aramco di kota timur Abqaiq, Arab Saudi, 14 September 2019 lalu. Foto: REUTERS / STR
Perkembangan terbaru mengungkapkan, pemulihan itu tak akan memakan waktu lama seperti diperkirakan sebelumnya. Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, menyatakan produksi minyak akan kembali normal akhir September ini.
ADVERTISEMENT
"Selama dua hari terakhir kami telah mengatasi kerusakan dan memulihkan lebih dari setengah produksi yang turun sebagai akibat dari serangan teroris," katanya dalam konferensi pers di Kota Jeddah, Selasa (17/9).
Produksi minyak Arab Saudi, berkisar di angka 10 juta barel per hari. Sehingga kehilangan produksi sebanyak 5,7 juta barel per hari, setara lebih dari setengah kemampuan produksi mereka. Abdulaziz menambahkan, dalam beberapa hari produksi akan menjadi 9,89 juta barel per hari. Dia memastikan komitmen pasokan minyak penuh kepada pelanggannya di seluruh dunia.
Produksi Saudi Aramco akan terus meningkat jadi 11 juta barel per hari pada akhir September dan 12 juta barel per hari pada akhir November. "Pasokan minyak akan kembali seperti sebelum pukul 3:43 Sabtu pagi (saat serangan),” katanya.
ADVERTISEMENT
Seiring membaiknya sentimen atas pasokan minyak di pasar dunia, harga komoditas itu kembali turun. Pada Rabu (18/9) pagi, harga minyak jenis Brent turun 0,56 persen ke USD 64,19 per barel. Sementara yang jenis light sweet turun 0,62 persen menjadi USD 58,97 per barel.