Sepatu Brodo, Dari Modal Rp 7 Juta Kini Jadi Cendera Mata Asian Games

15 Juli 2018 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepatu Brodo. (Foto: Dok. Brodo )
zoom-in-whitePerbesar
Sepatu Brodo. (Foto: Dok. Brodo )
ADVERTISEMENT
Yukka Harlanda dan sahabatnya, Putera Dwi Karunia, rela meninggalkan iming-iming gaji puluhan juta di perusahaan minyak dan gas untuk menekuni dunia bisnis sepatu yang mereka beri label 'Brodo'. Keduanya merupakan lulusan teknik sipil di Institut Teknologi Bandung dan mulai merintis usaha sepatu kulit khusus pria hanya dengan modal Rp 7 juta.
ADVERTISEMENT
"Dulu pelanggan kami hanya mahasiswa dan kerabat dekat saja. Tapi sekarang, Brodo bisa hadir di ajang internasional seperti Asian Games 2018," kata Yukka saat ditemui kumparan di tokonya yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Ya, Brodo secara resmi ditetapkan sebagai cendera mata resmi ajang Asian Games 2018 yang akan dimulai pada 18 Agustus 2018. Yukka mengatakan tengah menyiapkan sebanyak 4.000 pasang sepatu dengan desain khusus di gelaran Asian Games nantinya.
"Targetnya kami memproduksi sebanyak 4.000 pasang. Produksinya kami lakukan secara bertahap. Tahap pertama kami hasilkan sebanyak 2.000 pasang sepatu dulu, ini sedang tahap pengerjaan. Sisanya akan kami selesaikan secepatnya," tambahnya lagi.
Sepatu yang diproduksi khusus untuk acara Asian Games ini pun diakui Yukka terdiri dari beberapa jenis, di antaranya sneakers dan slip-on. Enam desain Brodo ini nantinya akan menyematkan logo, maskot, dan warna berbau Asian Games.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah kesempatan yang besar buat kami untuk menunjukkan kualitas sepatu lokal. Enggak hanya bisnis, tapi kami ingin mengangkat spiritnya itu bahwa produk lokal bisa bersaing di ajang internasional," ujarnya.
Sepatu Brodo. (Foto: Dok. Brodo )
zoom-in-whitePerbesar
Sepatu Brodo. (Foto: Dok. Brodo )
Bekerja sama dengan kegiatan-kegiatan olahraga nyatanya bukan satu atau dua kali dilakukan Brodo. Sebelumnya, Brodo lebih dulu digunakan seluruh anggota induk sepak bola PSSI termasuk para pemain dan ofisial di luar lapangan. Di tahun 2015, Brodo juga mengikat kerja sama dengan sponsor klub basket profesional, Garuda Bandung.
Walau Brodo bukan merupakan merek sepatu olahraga, namun Brodo memiliki kaitan yang erat dengan dunia olahraga. Sebab, Yukka mengatakan bahwa dia dan Putera, merupakan siswa di sekolah yang berbeda bisa bertemu karena kegiatan kompetisi basket pelajar di Bandung.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki impian yang hampir mirip, saya itu selalu berharap bisa bekerja di pabrik Nike dan Putera selalu ingin jadi pemilik klub sepak bola. Kami tahu jurusan kuliah yang diambil sekarang enggak memungkinkan kita mewujudkannya. Maka salah satu caranya yah begini, at least produk kami digunakan di beberapa kegiatan olahraga," katanya.
Sejak tahun 2012 lalu, Brodo telah bertransformasi dari usaha rumahan menjadi perusahaan bernama PT Brodo Ganesha Indonesia. Kapasitas produksi Brodo meningkat. Kalau sebelumnya pabrikan Brodo hanya memproduksi sekitar 40 ribu pasang sepatu, di tahun 2017 Brodo sudah memproduksi sebanyal 100 ribu pasang. Lebih dari 130 anak muda di bawah 35 tahun jadi karyawan Brodo.
Mereka juga diketahui menggandeng sekitar 11 unit UKM yang ada di Cibaduyut. Selain itu, Yukka juga mengatakan bahwa pihakny kini tengah disokong permodalannya oleh tiga investor besar. Dua di antaranya merupakan perusahaan asal Amerika Serikat dan Jepang.
ADVERTISEMENT