Sepekan Terkoreksi, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

14 Maret 2019 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG melemah pasca libur Idul Fitri. Foto: Kumparan/ Jamal Ramadhan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG melemah pasca libur Idul Fitri. Foto: Kumparan/ Jamal Ramadhan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat terbatas hari ini. Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, laju IHSG akan bergerak di level support 6.323 dan level tertinggi 6.403. Kemarin, Rabu (13/3), IHSG ditutup menguat di level 6.377,58 atau naik 0,20 persen.
ADVERTISEMENT
Menurut Dennies, IHSG bergerak menguat merespons pelemahan selama sepekan terakhir. Pelemahan dianggap sudah cukup jauh sehingga investor banyak melakukan spekulasi untuk kembali masuk ke pasar saham.
“IHSG diprediksi menguat. Pergerakan IHSG berpotensi mengalami rebound terlihat dari indikator stochastic yang saat ini sudah bergerak disekitar area oversold dan membentuk goldencross,” tulis Dennies dalam risetnya, Kamis (14/3).
Meski demikian, menurut Dennies penguatan diprediksi hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Pergerakan masih akan dipengaruhi oleh sentimen global.
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Senada, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga menyebutkan hal yang sama.
“Sehari jelang rilis data perekonomian trade balance, IHSG diperkirakan masih akan dapat terus mempertahankan level support sehingga peluang kenaikan lanjutan masih ada,” ujar William.
ADVERTISEMENT
Potensi penguatan tersebut terlihat sebab ditunjang oleh kuatnya fundamental perekonomian dan membaiknya kinerja emiten.
“Hari ini IHSG berpotensi naik,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Pembangunan Timur Tbk (BJTM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia Persero (TLKM), dan PT HM Sampoerna (HMSP).