Serangan Kilang Minyak Arab Saudi Mereda, Wall Street Menguat

Ilustrasi Wall Street. Foto: Getty Images

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengalami kenaikan pada pada penutupan perdagangan Selasa (17/9). Sementara itu, para investor juga menunggu penurunan suku bunga The Fed yang diprediksi akan diumumkan pada Rabu ini.

Hal ini sekaligus meredakan serangan yang memusnahkan hampir setengah produksi kilang minyak Arab Saudi yang menyebabkan harga minyak meroket hingga memicu ketegangan geopolitik.

Dilansir Reuters, Rabu (18/9), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,12 persen menjadi 27.109,03, indeks S&P 500 (SPX) naik 0,26 persen menjadi 3.005,61 dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 0,4 persen menjadi 8.186,02.

Investor kini menjadi lebih tenang setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pihaknya tidak ingin perang. Lalu, Arab Saudi juga sepakat akan memacu gairah produksi pada akhir September ini.

"Mengembalikan produksi yang mengurangi risiko yang lebih tinggi," ujar Keith Buchanan, manajer portofolio di GLOBALT Investments di Atlanta.

Ilustrasi Wall Street. Foto: Getty Images

Selain itu, The Fed juga akan membahas pertemuan dimana Bank Sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga.

"Akan sulit bagi mereka untuk memberi sinyal, mengingat suara mereka sudah terbagi pada titik ini," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance, di Charlotte, North Carolina.

Indeks S&P 500 cenderung menunjukkan kinerja buruk di kondisi suku bunga yang lebih rendah yaitu turun 0,6 persen. Meski begitu, laporan ekonomi AS masih optimis karena output manufaktur meningkat. Sementara optimisme para pengembang proyek perumahan naik pada bulan September.

Chipotle Mexican Grill Inc (CMG.N) melonjak 3,2 persen. Sedangkan Home Depot Inc (HD.N) turun 0,3 persen. Hal yang sama juga terjadi dengan Corning Inc (GLW.N) yang merosot 6,1 persen setelah pembuat kaca Gorilla itu memproyeksikan penurunan pendapatan kuartal saat ini.

Bernasib sama, Kraft Heinz Co (KHC.O) anjlok 4,3 persen setelah investor terbesar kedua dari pembuat paket makanan itu yaitu 3G Capital menjual lebih dari 25 juta saham di pasar terbuka dengan potongan harga.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 6,8 miliar saham.