Setelah Tiket Pesawat, Hotel Juga Diminta Beri Diskon

23 Juli 2019 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar hotel twin bed Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar hotel twin bed Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah meminta maskapai menambah jumlah penerbangan yang mendapatkan diskon harga tiket hingga 50 persen. Adapun diskon tiket pesawat saat ini hanya tersedia pada maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) setiap Selasa, Kamis dan Sabtu untuk jadwal penerbangan pukul 10.00 sampai 14.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Rencana ini dibahas pemerintah bersama maskapai penerbangan dalam rapat di Kemenko Perekonomian pada Senin (22/7). Dalam rapat itu, dikemukakan juga usulan agar tak hanya tiket pesawat yang didiskon, tapi juga tarif hotel.
"Ada dua usulan dari floor, yang lebih baik lagi, bahwa penurunan harga tiket itu tidak saja pada tiga hari itu, tapi juga di hari-hari yang lain. Tapi ada beberapa usulan dari mereka. Yang lebih konkret sih, kita mau mengajak PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), hotel-hotel, terutama yang ada destinasi wisatanya kerja sama dengan airlines. Diskon bersama, bundling, jadi kita tetapkan beberapa tempat, mungkin misalnya Jogja, Bali, atau mana terserah nanti di rapat," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kompleks Istana, Jakarta, Selasas (23/7).
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, bukan hanya maskapai penerbangan saja yang diminta menurunkan harga demi menggenjot kunjungan turis ke destinasi-destinasi wisata. Hotel diminta ikut berkontribusi.
"Dari situ sama-sama berikan diskon. Jadi untuk orang yang akan ke Bali, hotel itu memberikan diskon 5 persen dan airlines juga, itu yang kemarin diusulkan. Itu mungkin lebih cepat dilakukan, tinggal Pak Menko undang PHRI dan beberapa stakeholder," ucap Budi Karya.
Soal hotel di daerah mana saja yang diminta memberikan diskon, Budi Karya belum dapat merinci. "Nanti bisa berkembang ke semua daerah, tapi tentunya kita awalnya di daerah wisata yang signifikan. Itu nanti ditentukan," katanya.
Wacana ini akan dibahas bersama-sama dalam waktu kurang lebih satu bulan. "Kami butuh waktu sekitar satu bulan untuk memformulasikan itu," tutupnya.
ADVERTISEMENT