Setiap Pekan, Ekspor Jengkol ke Arab Saudi Mencapai 600 Kg

26 Februari 2019 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual jengkol di Pasar Induk Kramat Jati Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual jengkol di Pasar Induk Kramat Jati Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Rasa khas jengkol dan petai yang selama ini diminati warga lokal saja, ternyata juga diminati warga negara lain. Salah satunya Arab Saudi. Jengkol dan petai Indonesia laris diekspor ke sana.
ADVERTISEMENT
Salah seorang eksportir jengkol dan petai, Doni, mengaku jika ekspor dilakukan setiap pekan. Adapun total ekspor setiap pekan dua komoditas tersebut masing-masing mencapai 600 kilogram (kg) dan 900 kg.
"Dalam satu bulan itu rutin empat kali lalukan ekspor ke negara Arab Saudi," katanya saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (26/2).
Untuk hari ini saja, jumlah petai dan jengkol yang diekspor mencapai 1.540 kg. Untuk jengkol, jumlah yang diekspor sebanyak 610 kg dengan nilai ekspor Rp 34,1 juta. Sementara petai sebanyak 930 kg sebukau Rp 52 juta.
"Sejauh ini Arab Saudi memang minat dengan jengkol dan petai kita. Mungkin sesuai dengan selera mereka," katanya.
Sebelumnya, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian pada hari ini Selasa (26/2) melepas 10 komoditas unggulan untuk di ekspor di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Adapun komodutas yang diekspor tersebut yakni sarang burung walet, jengkol, petai, jeruk purut, buah manggis, rambutan, telur tetas, reptil, vaksin, hingga ekspor ubi cilembu.
Selain ke Arab Saudi, ekspor dilakukan ke berbagai negara dari China hingga Amerika Serikat. Adapun nilai total ekspor dari seluruh komoditas tersebut mencapai Rp 30,5 miliar.