Simak Tips Ini Agar Tak Terjebak saat Beli Apartemen

23 Desember 2017 10:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Tower B Apartemen Cinere Bellevue (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Tower B Apartemen Cinere Bellevue (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat perkotaan seperti di Jakarta, apartemen menjadi pilihan tempat tinggal yang cukup efektif. Namun, memilih apartemen bisa dibilang susah-susah gampang dan memerlukan banyak pertimbangan penting.
ADVERTISEMENT
Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung menyatakan masih banyak masyarakat yang minim pengetahuan tentang dunia properti. Hal ini ikut memberikan andil kesalahpahaman antar pihak developer maupun pembeli apartemen yang saat ini kerap terjadi.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi kesalahpahaman, sejumlah hal vital harus diperhatikan sebelum membeli hunian vertikal ini. Apa saja?
"Selain surat-surat ya, pertama cari developer yang benar karena apartemen itu enggak punya tanah. Inget ya. Jadi ketika apartemen mangkrak pembangunan itu susah diselesaikan. Cari developer yang bisa dipercaya, kalau enggak risikonya besar," ungkap Ignatius kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (23/12).
Ilustrasi apartemen (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apartemen (Foto: Unsplash)
Tidak hanya itu, Ignatius juga mengimbau agar calon pembeli apartemen memperhatikan beberapa fasilitas yang ditawarkan oleh developer seperti parkir, lift dan ruang terbuka hijau.
ADVERTISEMENT
"Rasio parkirnya satu banding berapa. Lift juga ada berapa. Bisa-bisa kita nunggu lift sampai 15-20 menit kalau pagi. Itu harus dilihat," katanya.
Dia juga menyarankan agar calon pembeli dapat memahami perhitungan luas lahan apartemen.
"Banyak developer mencantumkan luas unit yang dijual itu gross. Jadi itu termasuk koridor yang di depan pintu dan balkon juga dihitung. Lah kan koridor buat sama-sama harusnya jangan dihitung dong. Agak menjebak nih," ujarnya.
Padahal menurutnya ukuran koridor tersebut bisa mencapai 2-3 meter dari total luas unit apartemen yang dijual. Sehingga luas tersebut akan mengurangi luas unit yang sebenarnya.
"Kalau ngomong 23 meter, nettnya bisa 18 meter. Semakin boros grossnya memang koridornya lebih besar tapi harga makin tinggi, nettnya dapatnya lebih kecil," tutupnya.
ADVERTISEMENT