Sinergi BNI dan Kemenlu dalam Upaya Pemajuan Suku Anak Dalam

11 April 2019 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Sesdilu, Aji Surya (kiri) menunjukan buku mewarnai kepada anak-anak suku Anak Dalam di Muara Tembo, Jambi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Sesdilu, Aji Surya (kiri) menunjukan buku mewarnai kepada anak-anak suku Anak Dalam di Muara Tembo, Jambi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Tebo, Kejati Provinsi Jambi, Kejati Kabupaten Tebo, Kemenlu RI serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berkolaborasi dalam semangat pemajuan kehidupan Suku Anak Dalam Jambi. Hasilnya, pada Rabu (10/4), diresmikan Gedung Pusat Informasi Suku Anak Dalam, yang terletak di Kecamatan Muara Kilis, Muara Tebo, Jambi.
ADVERTISEMENT
Disampaikan Bupati Kabupaten Muara Tebo, Sukandar, Gedung Pusat Informasi merupakan salah-satu langkah dalam menggembangkan program pemajuan masyarakat Suku Anak Dalam yang ada di Muaro Tebo serta Jambi secara umum.
"Ke depan, saya akan tugaskan Dinas Sosial untuk melengkapi informasi yang ada di kabupaten Tebo yang ada suku anak dalam. Ada berapa KK, misalnya, kemudian persoalan apa saja yang mereka hadapi, sehingga jadi bahan bagi kami untuk mengambil kebijakan," ungkap Bupati Tebo, Sukandar, di lokasi peresmian Gedung Pusat Informasi, Rabu (10/4).
Peserta Diklat Sesdilu berfoto bersama di Pusat Informasi Suku Anak Dalam di Muara Tembo, Jambi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain itu, Sukandar juga berharap, dengan adanya gedung tersebut, narasi-narasi tentang Suku Anak Dalam akan semakin luas tersebar. Sehingga dengan begitu, akan banyak pula perhatian bagi progres pembangunan kehidupan Suku Anak Dalam.
ADVERTISEMENT
Dari sisi lain, Kepala Cabang BNI Palembang, Dewanto Ari Wardana yang turut meresmikan Gedung Pusat Informasi Suku Anak Dalam menyatakan bahwa penyediaan fasilitas berupa gedung tersebut merupakan program pemberdayaan BNI. Sebab adalah tanggung jawab BNI, sebagai bank negara, untuk berkontribusi memajukan masyarakat Indonesia.
"Kami BNI dalam hal ini bank BUMN, bank milik negara, kami bertanggungjawab untuk menyalurkan CSR kami untuk memajukan masyarakat Indonesia secara umum, khususnya di masyarakat suku anak dalam ini," ungkap Ari.
Peserta diklat Sesdilu membagikan hadiah kepada anak-anak suku Anak Dalam di Muara Tembo, Jambi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurut Ari, BNI selaku penyandang dana pembangunan Gedung Pusat Informasi Suku Anak Dalam berharap adanya fasilitas tersebut bisa membantu terbukanya akses informasi bagi Suku Anak Dalam ke depannya.
Acara peresmian Gedung Pusat Informasi Suku Anak Dalam disaksikan oleh puluhan anggota masyarakat suku anak dalam yang ada di beberapa kawasan tepi hutan Kabupaten Muara Tebo. Mereka tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan peresmian gedung baru tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, peresmian juga dihadiri langsung oleh 33 peserta Diklat Sekolah Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-63 Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Rombongan diplomat muda ini hadir dalam sekaligus dalam rangka melakukan penyuluhan serta pengerahan bantuan berupa buku dan alat-alat tulis kepada anak-anak Suku Anak Dalam.
Rumah pusat informasi suku anak dalam di Muara Tebo, Jambi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kedatangan para diplomat muda Kemenlu ke kawasan pemukiman Suku Anak Dalam merupakan rangkaian dari program "Comunity Service in Jambi" yang digelar Kemenlu berkolaborasi dengan BNI. Setelah penyuluhan, dijadwalkan pada Kamis (11/4), rombongan diplomat akan ikut-serta dalam kegiatan adat khas Suku Anak Dalam, yaitu ritual 'turun mandi' dan 'melangun'.
Anak-anak Suku Anak Dalam di Muara Tembo, Jambi, memegang buku mewarnai. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Untuk diketahui, turun mandi adalah suatu sesi memandikan bayi yang sudah berumur sebulan. Ritual ini merupakan sebagai simbol transisi perlakuan bagi anak, dari sebelumnya ia hanya dipingit, ke status bisa dibawa bepergian atau bahkan berburu. Sementara melangun adalah kegiatan jelajah hutan bagi Suku Anak Dalam. Kegiatan ini biasanya dilakukan ketika seseorang telah ditimpa kesedihan atau kehilangan orang yang dicintainya.
ADVERTISEMENT