Sinetron yang Membius Bikin Grup Media Hary Tanoe Terus Berkibar

25 April 2019 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuplikan sinetron 'Cinta yang Hilang' produksi MNC Pictures yang tayang di RCTI. Foto: Youtube/RCTI Layar Drama Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Cuplikan sinetron 'Cinta yang Hilang' produksi MNC Pictures yang tayang di RCTI. Foto: Youtube/RCTI Layar Drama Indonesia
ADVERTISEMENT
Jarwo kedapatan sedang memata-matai rumah yang ditinggali Mida bersama Dewi. Bukannya berkelit, Jarwo yang diperankan Yadi Timo, malah buka-bukaan menceritakan misi yang seharusnya dilakukan diam-diam itu, kepada Mida.
ADVERTISEMENT
“Iya ini disuruh Yudha mantengin rumah lo,” kata Jarwo dalam percakapan dengan Mida yang diperankan Helmalia Putri. Perbincangan pun mengalir, menguak kisah cinta Yudha (Teddy Syach) yang bertepuk sebelah tangan terhadap Dewi (Citra Kirana).
Itulah sepenggal kisah dalam sinetron ‘Cinta yang Hilang’, produksi MNC Pictures, rumah produksi di bawah naungan grup media milik Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Sinetron ini sudah tayang di RCTI hampir setahun lalu, sejak Ramadhan 2018. Tapi hingga kini, masih menjadi salah satu penangguk pemirsa bagi RCTI.
Dikutip dari keterangan tertulis MNCN, ‘Cinta yang Hilang’ sepanjang kuartal I 2019 meraih rating rata-rata 4,3 dengan audience share 16,6. Salah satu pemikat penonton, tentu saja para aktor ganteng seperti Teddy Syach dan Jonathan Frizzy, serta aktris cantik seperti Citra Kirana dan Helmalia Putri.
ADVERTISEMENT
Alur kisahnya khas sinetron Indonesia. Yakni percintaan yang dibumbui konflik, perseteruan antarteman dan keluarga, pertentangan kelas si kaya dan si miskin.
Selain ‘Cinta yang Hilang’, ada sejumlah sinetron lama lainnya masih produktif memberi raihan audience share tv FTA (Free to Air) di bawah naungan MNCN, pada 3 bulan pertama di 2019 ini.
PT MNC Studios International Tbk. Foto: Dok. MNC Studios International
Seperti ‘Dunia Terbalik’ (rata-rata peringkat Q1 3.8 / 17.7 persen) , ‘Tukang Ojek Pengkolan’ (rata-rata peringkat Q1 3.2 / 17.1 persen), ‘Fatih di Kampung Jawara’ (rata-rata Q1 rating 2.4 / 9.4 persen), dan ‘Kun Anta 2’ (rata-rata Q1 rating 2.2 / 8.3 persen).
Perusahaan media yang dikelola Ketua Umum Partai Perindo tersebut, menguasai 4 channel televisi FTA, yakni RCTI, MNCTV, GTV, dan INEWS. Sepanjang kuartal I 2019, porsi jumlah penonton RCTI adalah yang terbesar di antara tv-tv FTA nasional yakni 19,5 persen.
ADVERTISEMENT
Adapun MNCTV di posisi ke-4 dengan 10,6 persen, di bawah SCTV (18,5 persen) dan Indosiar (14 persen). Sedangkan GTV di posisi ke-7 (6,6 persen) dan INEWS di posisi ke-10 (1,6 persen).
Konten hiburan yang diproduksi PT MNC Studios International Tbk (MNC Pictures) tersebut, menjadi salah satu penyumbang pendapatan MNCN. Sehingga perusahaan media milik Hary Tanoesoedibjo itu berhasil membukukan lonjakan laba bersih untuk kuartal I 2019 hingga 98 persen.
Mengutip keterangan tertulis MNCN, hingga 31 Maret 2019, perusahaan meraih laba Rp 585 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 296 miliar.
Produksi konten menyumbang Rp 460 miliar. Naik 47 persen dibandingkan kuartal I 2018 yang sebesar Rp 312 miliar. Pendapatan dari konten didorong oleh peningkatan jumlah konten yang diproduksi sendiri oleh MNC Studios (MNC Pictures), yang disiarkan di jaringan televisi milik MNCN.
ADVERTISEMENT
MNCN melaporkan pendapatan bersih kuartal pertamanya untuk tahun 2019 sebesar Rp 1,88 triliun. Naik 18 persen secara year on year, dibandingkan pendapatan kuartal I 2018 yang sebesar Rp 1,60 triliun.
Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Kinerja keuangan kami pada Q1-2019 berada di atas rata-rata industri, meskipun kondisi ekonomi masih lemah yang mulai perlahan pulih, di tengah proses pemilihan presiden,” kata Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo melalui pernyataan tertulis, Kamis (25/4).
MNCN juga menguasai 20 channel di saluran tv berbayar, sehingga total market share secara nasional diklaim mencapai 25 persen atau yang terbesar di Indonesia.
Iklan Digital
Sedangkan media digital yang dikelola MNCN, yakni okezone.com dan sindonews.com, saat ini menempati ranking ke-5 dan ke-8 secara nasional di Alexa. Total pengunjung kedua web tersebut diklaim mencapai 12 juta per hari.
ADVERTISEMENT
Pendapatan iklan digital yang diperoleh dari kedua media tersebut, mengandalkan sejumlah format iklan baru. Seperti siaran digital, squeeze frame, built in sponsorship, dan virtual ads.
MNCN juga akan terus mengembangkan konten di platform digital mereka. Seperti melalui live streaming, konten interaktif, video on demand, serta video orisinal kiriman masyarakat.
MNCN menyatakan, FTA plus yakni channel-channel FTA yang ditopang platform digital, akan menjadi sumber pertumbuhan penting perseroan pada semester II 2019.