SKK Migas Berharap Pertamina EP Temukan Cadangan Minyak di Papua Barat

3 Juni 2018 11:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pengeboran migas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pengeboran migas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di industri hulu migas, melakukan survei seismik 3D di Sorong, Papua Barat, untuk mencari cadangan minyak dan gas bumi.
ADVERTISEMENT
Area survei yang berada di Kabupaten Sorong meliputi 8 distrik yaitu Klamono, Klasafet, Malabotom, Sayosa, Klayili, Mayamuk, Mariat, dan Aimas. Area Survei Seismik 3D Klamassosa termasuk bagian Wilayah Kerja Pertamina EP pada Blok Klamono (2.144 km2) berdasarkan Kontrak PSC antara KKKS Pertamina EP dengan BP Migas periode 2005-2035.
Kegiatan seismik Klamassosa di Sorong dengan total luasan 500 km2 ini dikerjakan sejak 2017 lalu. Secara umum, hasil data survei Seismik 3D Klamassosa memberikan citra di bawah permukaan bumi yang lebih baik dibandingkan data seismik sebelumnya.
Namun, untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih lengkap terkait hasil akuisisi data seismik termasuk konfirmasi cadangan yang dihasilkan, masih menunggu proses pengolahan data di Processing Center yang diperkirakan akan selesai pada Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, mengapresiasi keberanian Pertamina melakukan eksplorasi di Papua Barat. Ia berharap Pertamina EP dapat menemukan cadangan migas yang besar dari kegiatan ini.
"Tahun 2017 sampai dengan awal 2018 ini, PT Pertamina EP telah melakukan survei seismik dengan skala besar di kabupaten Sorong, Papua Barat. Sebagai pelaksana survey seismik adalah PT Elnusa Tbk. Mudah-mudahan dari kegiatan ini nantinya akan didapatkan giant discovery," ujar Amien melalui pesan singkat, Minggu (3/6).
Proses pengambilan data Sesimic 3D di lapangan Klamassosa telah selesai, satu tahapan eksplorasi dari sekian tahapan yang masih akan dilalui untuk menemukan cadangan hidrokarbon.
"Semoga pengolahan data dari kegiatan Seismic 3D di Klamassosa memberikan hasil yang baik dan ahli geoscientist dapat melakukan evaluasi subsurface, sehingga dapat berlanjut dengan pemboran sumur eksplorasi yang niscaya dapat memberikan temuan cadangan baru di lapangan Pertamina EP aset IV Papua demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia," ujar Amien.
ADVERTISEMENT
Kegiatan eksplorasi memerlukan waktu yang panjang, antara 6-10 tahun, untuk memastikan adanya cadangan migas yang ekonomis serta memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan hidup dan kaidah-kaidah keteknikan yang benar guna menghindari dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dukungan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di daerah sangat diharapkan agar pelaksanaan kegiatan eksplorasi bisa terlaksana dengan baik dan berhasil menemukan cadangan migas baru yang prospek dan ekonomis sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan daerah dan masyarakat sekitar.