Soal Pencopotan Komisaris PTBA, Sudirman Said Bela Said Didu

31 Desember 2018 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bukit Asam Tbk di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (28/12/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bukit Asam Tbk di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (28/12/2018). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, membela Said Didu yang pekan lalu baru saja dicopot dari jabatannya sebagai anggota dewan komisaris PT Bukit Asam Tbk atau PTBA. Said Didu dicopot dengan alasan sudah tak sejalan dengan Pemerintah.
ADVERTISEMENT
Alasan pencopotan Said Didu tersebut, dibenarkan Menteri BUMN Rini Soemarno. "Dewan Komisaris itu mewakili pemegang saham. Karena itu pemikirannya harus sejalan dengan pemegang saham, jadi banyak dalam bicara, dalam langkah, Pak Said Didu enggak mewakili pemegang saham," kata Rini, Senin (31/12).
Said belakangan memang kerap mengkritik pemerintah terkait tata kelola BUMN. Said misalnya mengkritik soal utang BUMN yang terus melambung, penugasan ke BUMN yang menurutnya melanggar aturan, serta pengangkatan direksi dan komisaris yang tak prudent.
Menanggapi hal itu, Sudirman Said menilai Said Didu memang merupakan seorang aktivis yang memperjuangkan prinsip-prinsip kepentingan negara. Dia menilai, pencopotan Said Didu itu didasari karena ada penyeragaman pandangan oleh penguasa.
“Saya kenal Said Didu, beliau adalah seorang profesional dan memegang teguh prinsip-prinsip. Jadi Kalau dikatakan ada yang tidak sejalan, berarti tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu,” kata Sudirman Said di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/12).
Said Didu dan Sudirman Said. (Foto: Antarafoto, kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Said Didu dan Sudirman Said. (Foto: Antarafoto, kumparan)
“Jadi semakin banyak komisaris-komisaris yang kritis yang menjaga kepentingan negara itu makin baik. Tapi kalau kemudian pola pikirnya diseragamkan dengan yang sekarang memerintah itu malah risiko besar,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sudirman mengibaratkan pencopotan Said Didu sebagai komisaris BUMN seperti jalannya sebuah mobil yang dirusak spion hingga speedomete-rnya, sehingga fungsi kontrol pemerintahan menjadi lemah.
“Ibaratnya mobil jalan itu remnya dicopot dirusak, spion-nya dirusak, speedometer-nya dirusak. Jadi fungsi kontrol tidak ada. Justru kalau saya jadi pemerintah, orang orang seperti Said Didu diperbanyak karena dia bersuara mewakili nurani masyarakat, menjaga kepentingan negara dan menjaga kepentingan bangsa,” terang Direktur Debat BPN Prabowo-Sandi itu.