Sri Mulyani Batal Masuk Tim Kampanye Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin

21 Agustus 2018 8:45 WIB
Jokowi dan Ma'ruf Amin (Foto: Dok. Biro Pers Istana, Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Ma'ruf Amin (Foto: Dok. Biro Pers Istana, Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, batal masuk ke dalam Tim Kampanye Nasional untuk Pemilu Presiden bagi pasangan kandidat Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Sebelumnya, nama Sri Mulyani masuk sebagai salah seorang Tim Pengarah.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, mengatakan Presiden Jokowi telah meminta menteri keuangan agar fokus pada tugas negara saat ini.
“Mengenai terdapat nama Sri Mulyani, kondisi ekonomi global yang sangat dinamis dan pengelolaan APBN dan Keuangan Negara membutuhkan perhatian penuh dari Menteri Keuangan. Presiden telah meminta agar Menkeu fokus pada tugas negara saat ini,” katanya melalui pernyataan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (21/8).
Menurutnya, Tim Kampanye Nasional yang beredar tersebut juga belum final karena belum ditetapkan. “Kami memahami bahwa daftar tersebut masih belum ditetapkan dan masih bersifat sementara,” ujar Nufransa.
Sri Mulyani dan Jokowi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani dan Jokowi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
“Jadi tidak masuk (tim kampanye), diminta untuk fokus pada tugas negara terkait pengelolaan APBN dan keuangan negara,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam surat keputusan Tim Kampanye Nasional No. 001/KPTS/JKW-MA/VIII/2018, nama Sri Mulyani masuk ke dalam struktur tim pengarah. Selain dia, juga terdapat 11 nama lainnya, termasuk Jusuf Kalla yang saat ini menjabat Wakil Presiden, serta dua orang menteri di Kabinet Kerja yakni Menko PMK Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Masuknya Sri Mulyani ke dalam tim kampanye, juga dikonfirmasi Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding, yang juga menjabat wakil ketua tim kampanye nasional.
"Mereka ini sebenernya di penasihat sebagai tokoh. Bu Sri Mulyani itu tokoh ekonomi. Suka atau tidak suka beliau memliki reputasi yang baik, ekonomi terutama dan banyak keahlian. Pak JK juga begitu, beliau wapres dan mereka masuk di pengarah itu kan sebagai simbolik," ujar Karding di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (20/8).
ADVERTISEMENT