Sri Mulyani: Daerah Indonesia Timur Rawan Calo Anggaran

7 Mei 2018 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku kecewa terhadap Yaya Punomo, Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dam Permukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan, Kementrian Keuangan, yang ditangkap KPK. Yaya diduga menjadi calo anggaran di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, beberapa daerah selama ini memang rawan menjadi objek para calo anggaran untuk membantu pencarian dana proyek di daerah tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian Sri Mulayani adalah daerah Indonesia Timur.
"Indonesia Timur ini salah satu perhatian yang saat ini oleh presiden (Joko Widodo) dimajukan, menjadi salah satu obyek calo anggaran," kata Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Dr. Wahidin, Jakarta Pusat, Senin (7/5).
Menurut Sri Mulyani, salah satu indikator rawannya daerah Indonesia bagian timur karena terdapat beberapa pemerintahan daerah yang baru terbentuk. Sehingga mereka merasa perlu melakukan pendekatan dengan Ditjen Perimbangan Keuangan.
"Saya dengar bahwa pemerintah daerah yang masih baru terbentuk, atau kepala daerah baru terpilih, merasa perlu untuk sowan atau datang. Sehingga mereka jadi obyek sangat rawan bagi makelar anggaran," katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah calo anggaran kembali terjadi, Sri Mulyani berencana melakukan edukasi kepada pemimpin daerah baru. Apalagi, menjelang Pilkada yang akan dihelat pada bulan Juni mendatang.
"Hal itu tidak perlu terjadi. Kami akan lakukan berbagai edukasi. Pilkada ini akan kami minta Dirjen Perimbangan Keuangan secara aktif sampaikan ke pemimpin baru di daerah untuk tidak perlu ketemu calo," ujarnya.