Sri Mulyani: di Masa Depan, Robot Juga Kena Pajak

17 September 2019 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani Foto: REUTERS/Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani Foto: REUTERS/Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
Dalam 2019 CSIS Global Dialogue diperkenalkan sebuah robot dengan Artificial Intelligent bernama Sophia.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut berkomentar tentang hadirnya Sophia ini. Menurutnya, selain untuk mengikuti dialog CSIS, banyak para peserta yang ingin bertemu dengan Sophia.
“Saya juga berpikir sudah banyak yang ingin selfie bersama Sophia. Saya harap saya bisa ikut selfie," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Selasa (16/9).
Robot pintar Sophia di CSIS Global Dialogue 2019, Jakarta. Foto: CSIS Global Dialogue
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa beberapa negara sudah menjadikan robot seperti Sophia sebagai warga negaranya. Seandainya Sophia ini dijadikan sebagai seorang warga negara, maka dia disebut tak lepas dari kewajiban pajak.
“Pajak untuk robot. Mungkin ke depan seperti itu. Dan Sophia nanti harus punya paspor dan imigrasi harus mengurusnya karena ia sebagai warga negara. Kita ke negara manapun harus memiliki paspor kan,” katanya sambil tertawa.
Robot Sophia. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
Sri Mulyani berpesan agar seluruh negara saat ini harus siap dengan adanya teknologi terutama Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Sophia sendiri adalah robot berbentuk manusia berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) yang tampil perdana tahun 2016 lalu. Robot ini merupakan karya Hanson Robotics yang mampu berekspresi, berkomunikasi, hingga bergurau seputar tema tertentu layaknya manusia. Sri Mulyani: di Masa Depan, Robot Juga Kena Pajak