Sri Mulyani Dituding Tak Kelola Anggaran dengan Baik: Politik Aneh!

23 Oktober 2018 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluhkan soal banyaknya tudingan yang ditujukan kepadanya terkait tidak dikelolanya anggaran dengan baik. Padahal, dia mengklaim anggaran negara terus mengalami perbaikan selama empat tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
ADVERTISEMENT
Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kata Sri Mulyani, terus menurun setiap tahun dari 2,3 persen terhadap PDB pada 2014 menuju kisaran 2,1 persen tahun 2018. Bahkan dalam RAPBN 2019, pemerintah mengusulkan defisit dibawah 2 persen terhadap PDB.
Dia mengatakan Penurunan defisit APBN tersebut juga sejalan dengan penurunan defisit keseimbangan primer yang telah terjadi sejak tahun 2014, yaitu dari Rp 93,3 triliun (0,92 persen terhadap PDB) menjadi Rp 648 triliun (0,44 persen terhadap PDB).
“Waktu saya kembali menjadi Menteri Keuangan, saya yang mengingatkan keseimbangan primer perlu untuk dikoreksi. Sekarang saya dianggap sebagai orang yang tidak memelihara (keuangan negara). Aneh, politik itu!” ujarnya.
Dengan defisit keseimbangan primer yang menurun, artinya kemampuan membayar bunga utang dari sumber pendapatan negara berupa pajak dan PNBP mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Menurut Sri Mulyani hal ini merupakan kontribusi penerimaan perpajakan yang meningkat signifikan. Pada 2014 perpajakan berkontribusi sebesar 74 persen dari total pendapatan negara. Angka ini naik menjadi kisaran 81 persen pada 2018.
“Ini artinya, APBN kita makin mengandalkan penerimaan perpajakan. Kontribusi dari penerimaan perpajakan menyebabkan defisit kita turun,” tandasnya.