Sri Mulyani: Indonesia Hanya Jadi Pasar Industri Halal

23 Agustus 2019 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani di NUH, Singapura. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di NUH, Singapura. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti peluang Indonesia menjadi negara halal supply chain bagi sektor umrah dan haji, utamanya dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Bukan lagi rahasia, kata Sri Mulyani, jutaan masyarakat Indonesia setiap tahunnya sudah bisa dipastikan menunaikan ibadah haji dan umrah. Tak elak, itu menjadi market yang besar bagi RI dalam memperkuat industri halal dari hulu ke hilir.
“Jumlah masyarakat RI yang tunaikan umrah, haji dan kegiatan tourism, itu begitu banyak dan kita perlu pelajari untuk manfaatkan supply chain dari market tersebut,” ujar Sri Mulyani dalam Muktamar ke-IV Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) di Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (23/8).
Suasana di Kawasan Halal Park Senayan, Jakarta, Senin (16/4). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Mantan Direktur Bank Dunia itu menekankan, Indonesia seringnya selama ini sekadar jadi pasar. Namun, tak mengambil peran sebagai penggerak dalam supply chain.
“Kita sering jadi pengguna dan tidak secara sistematis jadi kapitalisasi marketnya,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, Indonesia sebagai penyedia halal supply chain itu bisa mulai memikirkan soal pengelolaan haji dan umrah. Mulai dari persiapan pemberangkatan hingga penyediaan logistik.
Untuk bisa menuju ke situ, ia menegaskan pemerintah untuk solid, yaitu antar-kementerian dan lembaga terkait perlu bersinergi.
“(Misalnya) Menperin launching industri 4.0 kenapa enggak sekalian industri syariah mamin (makanan dan minuman),” kata dia.
Selain kerja sama antar-lembaga itu, Sri Mulyani meminta agar pemerintah juga perlu melihat pengembangan sektor halal ini secara menyeluruh berbasis ekosistem.