news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sri Mulyani: Indonesia Perkuat Ekspor ke Pasar Nontradisional

14 Oktober 2018 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani bernyanyi di Indonesia Pavilion. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani bernyanyi di Indonesia Pavilion. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan laju ekspor. Salah satunya dengan memperluas pasar tujuan ekspor internasional.
ADVERTISEMENT
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meminta masukan dari negara lain untuk membahas skema pembiayaan bagi ekspor Indonesia. LSPEI menerima masukan dari sejumlah menteri keuangan negara nontradisional, seperti Angola, Bangladesh, Kamerun, Ethiopia, Gabon, Mozambik, Namibia, Niger, Tanzania, Timor Leste, Somalia dan sejumlah negara lainnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indwarati mengatakan, Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi dengan pasar prospektif, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia berharap, dengan adanya pertemuan bersama mitra Indonesia di pasar prospektif ini, dapat disusun sebuah kebijakan dan terobosan yang sesuai dengan harapan para mitra Indonesia.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk terus memperkuat regulasi nasional dan menciptakan inovasi-inovasi dalam menghadapi kendala yang dirasakan BUMN dan pelaku usaha RI ketika melakukan ekspansi usahanya, terutama ke pasar Afrika.
ADVERTISEMENT
"Salah satu alternatif yang dapat ditempuh Pemerintah Indonesia adalah dengan mengembangkan skema counter-purchase. Ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan mengingat pentingnya dilakukan penguatan strategi pembiayaan ekpor Indonesia," ujar Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10).
Pemerintah telah mengeluarkan serangkaian kebijakan fiskal, termasuk pemberian penugasan khusus ekspor kepada LPEI atau yang disebut dengan National Interest Account (NIA).
Petikemas dan kapal Pelindo III. (Foto: dok. Humas Pelindo III)
zoom-in-whitePerbesar
Petikemas dan kapal Pelindo III. (Foto: dok. Humas Pelindo III)
NIA adalah penugasan khusus oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan kepada LPEI untuk memberikan fasilitas pembiayaan, penjaminan, atau asuransi kepada proyek-proyek yang dianggap strategis oleh pemerintah namun sulit dilakukan oleh Lembaga keuangan komersial lain.
Hal tersebut ditempuh untuk memperkuat ekspor dan investasi Indonesia. Kedua elemen tersebut merupakan kunci yang menjadi perhatian pemerintah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir September 2018, LPEI telah menerima sebanyak 5 penugasan khusus dengan total alokasi dana sebesar Rp 2,7 triliun.
Kelima PKE tersebut yakni ekspor gerbong kereta api ke Bangladesh, fasilitas pembiayaan kepada UKM suplier dan ekportir dalam rangka ketahanan usaha, ekspor gerbong barang dan penumpang ke Bangladesh dan Srilanka, ekspor pesawat udara ke Thailand, Nepal, Uni Emirat Arab, dan negara di Kawasan Afrika, kemudian terakhir adalah ekspor komoditas ke Kawasan Afrika. Tiga proyek terakhir masih berjalan hingga saat ini.