Sri Mulyani Ingin Pembelian Surat Berharga Negara Lebih Terjangkau

10 Oktober 2019 22:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam acara diskusi publik "Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Kamis (10/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam acara diskusi publik "Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Kamis (10/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Adanya platform e-commerce seperti Tokopedia dinilai mempermudah segala jenis pembayaran. Bukan hanya untuk belanja online, tapi juga menabung emas.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap platform digital juga merambah surat berharga negara. Sehingga, masyarakat bisa dengan mudah mengakses investasi obligasi pemerintah.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan investasi surat berharga negara juga nantinya akan lebih terjangkau bagi masyarakat. Kepemilikan surat utang bisa didominasi dari domestik.
"Kami di Kemenkeu sekarang ingin memecah pembelian surat berharga negara pada denominasi yang kecil, sekarang paling kecil setengah juta," kata Sri Mulyani di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (10/10).
Dia berharap dengan skema seperti itu generasi milenial semakin tertarik memiliki surat berharga negara. Sri Mulyani tidak menampik jika secara nominal orang tua banyak yang berinvestasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) mendapat piagam dari CEO Tokopedia William Tanuwijaya (tengah) di Jakarta, Kamis (10/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Kita sudah melakukan demokratisasi. Kalau lihat setiap kali melakukan surat berharga ritel, yang beli mayoritas milenial dari sisi orang yang membeli. Meskipun jumlahnya kecil karena yang punya duit yang masih kolonial, yang tua. Namun dari sisi jumlah pembeli itu milenial,” ujar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menuturkan alasan banyak milenial mulai investasi karena pengaruh teknologi digital. Ia mengatakan saat ini anak muda tidak bisa terlepas dari teknologi.
"Buat mereka hidup sekarang diatur dari teknologi, dari gadget. Dari bangun tidur alarm sampai makan pagi apa, pergi pakai apa, ke kantor, membeli makan siang apa, bayar tagihan listrik, telepon dan saldonya dia harus tahu untuk saving tadi," tutur Sri Mulyani.