Sri Mulyani: Masalah APBN Bukan Enggak Ada Uang

18 November 2018 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tengah) dan Menteri Desa dan PDTT Eko Putro Sanjoyo di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. (Foto: Dok. PKN STAN)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tengah) dan Menteri Desa dan PDTT Eko Putro Sanjoyo di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. (Foto: Dok. PKN STAN)
ADVERTISEMENT
Belanja negara dalam APBN 2019 telah ditetapkan sebesar Rp 2.461,1 triliun atau naik Rp 241 triliun dibandingkan APBN 2018 yang sebesar Rp 2.220,7 triliun. Tapi hal ini bukan berarti masalah-masalah pembangunan, seperti kemiskinan dan kesenjangan dijamin selesai.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dengan tambahan dana tahun depan ini, masalah pengentasan kemiskinan atau kesenjangan sosial bukan lagi karena ketiadaan dana. Masalah utama mengurangi kemiskinan saat ini, menurutnya adalah belum maksimalnya penyerapan dana di pos-pos belanja strategis.
"Jadi problem di Indonesia bukan lagi ada uang atau tidak. Problem kita kayak main game seperti elevate kalau ada uang, bisa jalan enggak? Dulu masalahanya enggak ada uang. Tapi sekarang ada anggaran, bisa selesaikan enggak? Ini tantangan yang beda," kata dia dalam Seminar Nasional di Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN), di Bintaro, Jakarta, Minggu (18/11).
Pemerintah sendiri sudah menegaskan APBN 2019 akan difokuskan bukan lagi pada pembangunan infrastruktur, tapi pembangunan manusianya. Mantan Direktur Bank Dunia menjelaskan, sejauh ini pemerintah sudah berusaha maksimal mengentaskan kemiskinan dan menciptakan kesempatan kerja yang luas.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kuliah umum di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. (Foto: Dok. PKN STAN)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kuliah umum di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. (Foto: Dok. PKN STAN)
“Jadi, tantangan ke depan, dengan adanya dana yang bertambah, pemerintah harus bisa membuat uang ini terserap secara merata dan membangun,” tambah Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Mengutip data Kementerian Keuangan, kenaikan alokasi anggaran terbesar dalam APBN 2019 dibandingkan 2018, diterima pada pos belanja yang langsung berdampak dengan kesejahteraan masyarakat.
Yakni anggaran pendidikan Rp 492,5 triliun (naik 10,9 persen), kesehatan Rp 123,1 triliun (naik 14,6 persen), bantuan sosial Rp 34,4 triliun (naik 77,3 persen), dan dana desa Rp 73 triliun (naik 21,7 persen).