Sri Mulyani Minta Eximbank Genjot Pembiayaan Sektor Manufaktur

7 Februari 2017 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Acara lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan tantangan penerimaan pajak Indonesia pada tahun ini, salah satunya mengenai terbatasnya basis pajak. Berdasarkan catatannya, jumlah pembayar pajak yang efektif saat ini hanya 42 persen dari yang melapor surat pemberitahuan pajak (SPT).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya di acara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, Sri Mulyani meminta lembaga tersebut memberikan sumbangan terhadap penerimaan pajak dengan mendorong pertumbuhan sektor manufaktur.
Sebab, kata Sri Mulyani, sektor manufaktur selama ini berkontribusi cukup besar terhadap penerimaan negara. Jika pertumbuhan sektor itu terus digenjot dengan kontribusi pembiayaan dari Eximbank, maka akan meningkatkan penerimaan pajak Indonesia.
"Kalau LPEI mau support Indonesia, mostly dominasi (penerimaan pajak) adalah sektor manufaktur," kata Sri Mulyani saat acara Indonesia Eximbank Investo Gathering di Hotel Ritz Carlton, Selasa (7/2).
Menurut Sri Mulyani, selama ini belum ada keseimbangan antarsektor terkait kontribusi dalam penerimaan negara. Hal itu dinilai sangat penting dalam sebuah sistem fiskal dan penerimaan pajak. "Ini juga menjadi penting untuk desain fiskal policy," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, pemerintah mematok target pajak sebesar Rp 1.307,4 triliun, lebih tinggi dibandingkan realisasi penerimaan pajak dalam APBN Perubahan 2016 sebesar Rp 1.104,9 triliun.