Sri Mulyani Minta Industri Manufaktur Digenjot di 2019

24 September 2018 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/9/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/9/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan sebesar 5,3 persen. Untuk mencapai target tersebut Menteri Kauangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan harus ada faktor pendorong, salah satunya sektor industri manufaktur.
ADVERTISEMENT
Ia memaparkan beberapa sektor pendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan antara lain dari sektor konsumsi 5,1 persen, sektor investasi 7 persen, ekspor 6,3 persen, dan impor 7,1 persen.
Sementara sektor pertanian diharapkan tumbuh mendekati 4 persen serta sektor konstruksi 6,6 persen. Dia meminta agar sektor manufaktur digenjot agar menjadi pendorong ekonomi. Selama ini, dia menilai pertumbuhan sektor manufaktur masih kurang.
"Manufaktur kita berusaha tumbuh di atas 5 persen. Hampir 3 tahun terkahir growth (manufaktur) di bawah 5 persen, around 4 persen selama manufaktur tidak tumbuh cukup tinggi," kata Sri Mulyani di acara Indonesia Economic Outlook 2019 di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (24/9).
"Kesempatan kerja, penerimaan pajak, terbesar dari manufaktur. Jadi sektor manufaktur penting untuk berbagai dimensi Indonesia," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ditemui dalam kesempatan sama, Menteri Perindustrian Ailangga Hartarto mengatakan akan memprioritaskan sektor manufaktur. Ia menjelaskan prioritas tersebut antara lain untuk sektor industri seperti alas kaki, makanan dan minuman, elektronik, kimia, dan tekstil.
"Kemudian juga sub sektor misalnya kosmetik tumbuhnya tinggi. Sehingga tentu ini bisa dipakai untuk memacu investasi dan pertumbuhan industri. Kalau kita lihat (Purchasing Managers Index) PMI itu 51,9 artinya confident level industri bagus, kita harus pompa lagi," tandasnya.