Sri Mulyani Minta Investor Tak Khawatirkan Pemilu
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada pertengahan April 2019 aman. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan meyakinkan investor untuk tak perlu mengkhawatirkan jalannya Pemilu dan Pilpres di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani di depan puluhan investor domestik dan asing dalam diskusi mengenai ekonomi makro Fitch Ratings.
"Saya ingin meyakinkan Anda dalam Pemilu kali ini, Anda tidak perlu khawatir bagaimana kami melaksanakan Pemilu ini," ujar Sri Mulyani di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (20/3).
Menurut dia, Pemilu kali ini tak akan berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya. Hanya saja, dalam Pemilu tahun ini pemilihan presiden (pilpres) dengan pemilihan legislatif (pileg) dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan.
Namun mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengakui, tensi politik saat ini memang cukup tinggi dibandingkan Pemilu sebelumnya.
"Karena Pemilu saat ini ada tiga level, antara presiden, parlemen, dan lokal parlemen. Cukup memperkuat tensi, karena orang-orang bukan hanya mendukung satu, namun juga senator kalau di US (Amerika Serikat)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengungkapkan, hubungan antara Bank Indonesia (BI) dengan pemerintah saat ini sangat baik. Hal ini berbeda dengan sejumlah negara seperti India, Turki, atau pun AS, di mana presiden mengintervensi kebijakan bank sentral.
"Namun apa yang dilakukan Indonesia beda dengan India, Turki, pertama in term of pragmatism, di Indonesia kita melihat, komunikasi bank sentral dengan pemerintah sangat baik," tambahnya.
Lembaga pemeringkat utang internasional, Fitch Ratings, mengafirmasi peringkat surat utang luar negeri atau sovereign credit rating Indonesia pada level BBB/outlook stabil atau layak investasi (investment grade) pada Kamis (14/3).
Langkah Fitch yang mempertahankan peringkat utang Indonesia di posisi BBB dengan outlook stable tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia tetap stabil di tengah pelemahan ekonomi global. Reformasi struktural dan fiskal yang dilakukan Pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan merupakan upaya menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengumuman Fitch ini mencerminkan bahwa perekonomian Indonesia masih dipercaya tetap kuat oleh dunia internasional di tengah tekanan pelemahan ekonomi global.
Pemerintah Indonesia dinilai menjalankan kebijakan fiskal yang baik dan tepat sehingga APBN tetap sehat, yang ditandai dengan penurunan defisit APBN dari 2,51 persen pada 2017 menjadi 1,76 persen di 2018. Penurunan defisit APBN ini didorong oleh perbaikan penerimaan perpajakan dan peningkatan kualitas belanja.
Kebijakan fiskal yang berhati-hati juga ditunjukkan dengan utang Indonesia yang rendah dengan rasio 29,8 persen terhadap PDB pada 2018.