Sri Mulyani: Negara Harus Terus Memperbaiki Kebijakan Melalui Data

27 Februari 2019 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran National Export Dashboard (NED), Rabu (27/2). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran National Export Dashboard (NED), Rabu (27/2). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank meresmikan National Export Dashboard (NED). Bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan dan University Network for Indonesia Export Development (UNEID), LPEI meluncurkan NED sebagai pusat informasi berbasis situs web (web-based) yang menyediakan data ekspor-impor nasional.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi langkah LPEI untuk meluncurkan pusat data tersebut. Sri Mulyani mengaku senang bahwa kini ada inisiatif untuk membangun budaya kemampuan mengolah, menyajikan dan membaca data di bidang ekonomi khususnya ekspor impor.
“Itu suatu budaya yang baik bagi suatu negara untuk terus menurus memperbaiki policy dengan adanya kemampuan membaca dan menganalisa data. Sehingga kita tidak selalu terkaget-kaget dengan perubahan yang terjadi,” ungkap Sri Mulyani di Prosperity Tower, Jakarta, Rabu (27/2).
Menurutnya, NED berhasil menyajikan data secara detail tentang kemampuan ekspor Indonesia. Baik dari sisi produksi, permintaan hingga kompetisi di dalam negeri dan negara tujuan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Bahkan Sri Mulyani juga mengapresiasi karena data yang ditampilkan tidak hanya soal pangsa pasar tradisional, namun ada pula data soal pangsa pasar yang selama ini tidak terlalu jadi fokus utama. Dengan adanya pemetaan yang detail ini maka Sri Mulyani berharap pemerintah bisa lebih mengetahui gambaran posisi kelebihan komoditas ekspor Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita bisa memetakan berarti kita makin mampu mengetahui positioning di setiap komoditas kita secara detail di masing-masing destinasi market. Baik yang sudah eksis, solid maupun yang masih baru. Dan juga yang masih belum kita identifikasi,” tandasnya.
Sri Mulyani: Pemerintah Tak Punya Waktu Baca Data
Sri Mulyani bahkan berseloroh bahwa pemerintah kini tak punya cukup banyak waktu untuk mengolah, menyajikan, dan membaca data. Untuk itu pihaknya membutuhkan peran para akademisi khususnya dari perguruan tinggi.
“Nah pemerintah sering kita sibuk dengan banyak policy, regulasi, implementasi sehingga tidak cukup punya waktu jeda untuk lihat data. Jadi kita kolaborasi dengan dunia akademik, yang memang kerjaannya melototin data dan mengolah data, membuat kajian akademik,” ungkap Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Salah satu data yang dibutuhkan pemerintah adalah soal ekspor impor. Untuk itu, Sri Mulyani mengaku sangat terbantu dengan adanya kolaborasi antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) dan University Network for Indonesia Export Development (UNEID) dalam meluncurkan National Export Dashboard (NED).
Menurutnya dengan adanya kolaborasi ini, pemerintah bisa memahami secara lebih detail persoalan ekspor di Indonesia.
“Ini adalah persoalan yang terlihat baik dari sisi penjelasan supply chain, bahwa masalah ekspor sangat detail dan pelik,” ujarnya.
Dengan adanya data yang detail ini Sri Mulyani berharap berbagai pihak bisa memahami bahwa untuk menaikkan volume ekspor membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Selain itu, dengan adanya data yang detail dari sisi produksi hingga pemetaan kompetisi ekspor, maka bisa terlihat bahwa kegiatan tersebut juga membutuhkan banyak komponen kebijakan. Untuk itu Sri Mulyani pun berharap, adanya NED ini bisa membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang paling sesuai dengan kondisi lapangan.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita identifikasi berdasarkan komoditas yang terbesar dan kemudian bicara destinasi market-nya terlihat sekali bahwa dinamika ini memiliki kebutuhan mengelolanya policy-nya itu dari ujung ke ujung,” tandasnya.