Sri Mulyani Pastikan APBN Aman Meski Anggaran Subsidi BBM Ditambah

6 Maret 2018 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani Indarwati, Menteri Keuangan (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani Indarwati, Menteri Keuangan (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana menambah alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Rp 500/liter menjadi Rp 1.000/liter. Penambahan subsidi dilakukan karena harga minyak dunia terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan untuk saat ini pihaknya masih terus melihat perkembangan harga minyak dari PLN dan Pertamina. Khusus untuk Pertamina, pemerintah telah menetapkan harga subsidi Rp 500/liter.
"Kan nanti di 2018 ini kita liat dari pergerakan harga minyak kebutuhan dari PLN dan Pertamina, terutama untuk Pertamina itu subsidi solar yang untuk UU APBN telah ditetapkan Rp 500 dan dilihat dari situasi hari ini tidak memadai," kata Sri Mulyani di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (6/3).
Sri Mulyani mengatakan pihaknya sudah menghitung kebutuhan tersebut bersama Menteri Energi Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
"Untuk pertamina dari sisi subsidi Solar saja bagaimana untuk bisa ditambahkan, kami sedang menghitung kira-kira usulan dan nanti kita akan laporkan ke dewan," katanya.
Persediaan BBM jelang Natal dan Tahun Baru (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persediaan BBM jelang Natal dan Tahun Baru (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Meskipun akan ada tambahan alokasi untuk subsidi BBM, Sri Mulyani memastikan tidak akan menyebabkan defisit anggaran dalam APBN tahun ini membengkak. Dia mengklaim defisit anggaran akan tetap dijaga di angka 2,19%.
ADVERTISEMENT
"Jumlah subsidi yang akan ditetapkan dalam rangka membuat neraca Pertamina dan PLN tetap baik, dan APBN tetap dengan defisit 2,19% sesuai UU APBN," katanya.