Sri Mulyani: Rata-rata Kurs Rp 14.200 per Dolar AS Hingga Akhir 2018

13 September 2018 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/9/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/9/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
ADVERTISEMENT
Pemerintah memproyeksikan rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga akhir tahun ini mencapai Rp 14.200. Angka ini meleset dari asumsi dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 13.400 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
"2018 kami perkirakan rata-rata Rp 14.000-Rp 14.200 sampai akhir tahun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (13/9).
Dia mengatakan, proyeksi tersebut masih kredibel dan merefleksikan komponen yang ada dalam neraca pembayaran, baik itu transaksi berjalan, transaksi modal, dan neraca lalu-lintas moneter.
Adapun rata-rata kurs rupiah sejak awal tahun ini hingga 7 September 2018 mencapai Rp 13.977 per dolar AS. Nilai tukar tersebut juga di atas asumsi makro dalam APBN 2018.
Ilustrasi Mata Uang Dolar (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mata Uang Dolar (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Menurut Sri Mulyani, tekanan terhadap rupiah di tahun ini lebih disebabkan faktor global, mulai dari kebijakan moneter bank sentral AS, perang dagang AS dengan mitra dagangnya, hingga krisis mata uang di sejumlah negara berkembang yang memberikan dampak psikologis ke negara berkembang lainnya, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Sri Mulyani meyakini tekanan kurs di tahun depan akan lebih rendah dibandingkan tahun ini. Sebab, The Fed diprediksi hanya akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali, lebih sedikit dibandingkan tahun ini yang sebanyak empat kali.
"Tahun depan angka Rp 14.400. Dan BI sampaikan range kemarin, tahun depan dinamika dan fluktuasi lebih kecil dari tahun ini," ujarnya.