Sri Mulyani Tanggapi Prabowo: Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Haiti

22 Januari 2019 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menegaskan perekonomian Indonesia lebih baik dibandingkan Haiti. Hal ini sekaligus membantah pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subiabto yang menyamakan Indonesia dengan Haiti.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perekonomian Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara yang berada di kawasan Amerika Utara tersebut.
"Saya sudah pernah ke sana dua kali waktu masih di Bank Dunia‎‎. Negara di Kepulauan Karibia, cuma 1 pulau, berbatasan dengan Republik Dominika. Dia disebut fragile state. Itu adoh (jauh) banget, baik jarak maupun perbandingannya," kata Sri Mulyani saat diskusi ekonomi di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (22/1).
Menurut Sri Mulyani, perekonomian Haiti hancur lantaran adanya gempa bumi. Berbeda dengan Indonesia, saat Tanah Air diguncang gempa bumi maupun tsunami, perekonomian masih kuat. Dia pun tak setuju jika Indonesia disamakan dengan Haiti.
"Haiti ekonominya hancur karena kena earthquake, dia low income makanya fragile state, jadi enggak comparable. Jauh banget," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, setiap negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sehingga tidak pas jika membandingkan suatu negara jika hanya dilihat dari kawasannya.
Dia mencontohkan, India yang juga negara berkembang memiliki perekonomian yang berbeda dengan Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi India lebih besar dari Indonesia, namun inflasi India jauh lebih besar.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dipijat pasangan cawapresnya Sandiaga Uno saat jeda Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dipijat pasangan cawapresnya Sandiaga Uno saat jeda Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
"Meskipun ekonomi dia lebih tinggi, tapi inflasi di India itu jauh lebih besar. Dia 15 persen, kita hanya sekitar 3 persen. Jadi enggak bisa disamakan semuanya," jelasnya.
Sementara jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Sri Mulyani mengakui memang pendapatan per kapita Indonesia jauh tertinggal. Namun demikian, dari sisi tantangan terhadap ekonomi, yang dihadapi Indonesia jauh lebih sulit.
ADVERTISEMENT
"Singapura itu pendapatan per kapitanya USD 70.000, salah satu tertinggi di dunia. Kalau kita ngomong pendapatan per kapita, kita kalah jauh. Tapi tantangan kita jauh lebih besar," kata dia.
Dia pun mencontohkan dalam hal tantangan di sektor infrastruktur. Dengan luas wilayah yang kecil, membangun infrastruktur di Negeri Singa jauh lebih mudah ketimbang di Indonesia.
"Kalau bangunan jalan tol, kita sudah bangun 350 km jalan tol. Kalau Singapura ke atas bawah itu sudah semua. 350 km di Singapura itu bisa tiga kali kita muter, kalau kita baru di Jawa saja," tambahnya.
Sebelumnya calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menghadiri acara Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Solo pada Minggu (23/12), menyinggung isu negara miskin.
ADVERTISEMENT
Menurut Prabowo, Indonesia saat ini setingkat di atas sejumlah negara miskin di benua Afrika, seperti Rwanda dan Haiti. Prabowo mengatakan, hal itu terjadi lantaran ada kesalahan dari pemerintah dalam mengurus negara.
"Kita setingkat dengan negara miskin di benua Afrika, ada Rwanda, Haiti, dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang tidak tahu letaknya di mana," ujar Prabowo dalam pidatonya. Haiti sendiri bukan terletak di Afrika, melainkan di benua Amerika.