Sri Mulyani Tanggapi Soal Krisis Ekonomi RI yang Masuk 'Lampu Kuning'

24 Mei 2018 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkeu Sri Mulyani di Rapat Paripurna DPR-RI (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Menkeu Sri Mulyani di Rapat Paripurna DPR-RI (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan perekonomian Indonesia tidak tengah dalam tahap lampu kuning menuju krisis ekonomi, meski Indonesia terdampak kebijakan global yang salah satunya membuat rupiah melemah terhadap dolar AS.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk mengatasi permasalahan tersebut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku akan terus memantau kondisi perekonomian global terkini. Setelahnya, pemerintah akan mengambil tindakan yang bersifat antisipatif.
“Kita tetap akan melihat ekonomi secara waspada dan hati-hati. Kita melakukan seluruh policy kita, respons terhadap situasi yang berkembang,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (24/5).
Sri Mulyani pun menjelaskan, perekonomian Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang aman. Hal tersebut tampak dari pertumbuhan ekonomi yang saat ini di atas 5%, kemudian angka inflasi sekitar 3,4%, masih berada di kisaran sasaran inflasi 4 plus minus 1%.
Rapat APBN 2018 (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat APBN 2018 (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
“Sedang neraca pembayaran kita mengalami tekanan karena current account deficit. Oleh karena itu kita perlu melakukan adjustment terhadap situasi yang sekarang berkembang,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku, ke depan akan terus menjaga perekonomian Indonesia dalam kondisi aman. Menurutnya, perekonomian Indonesia tidak hanya melulu soal pertumbuhan ekonomi, fiskal, moneter, dan permasalahan neraca pembayaran.
“Pokoknya kita jaga terus ya, yang penting kita jaga terus secara keseluruhan. Kita akan lihat keseluruhan dan juga kualitasnya, seperti pengentasan kemiskinan,” kata Sri Mulyani.