Sri Mulyani: Target Ekonomi 2019 Masih Realistis

5 Juni 2018 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komisi XI DPR RI hari ini melalukan rapat kerja terkait asumsi makroekonomi 2019 dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, serta Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
ADVERTISEMENT
Rapat yang dimulai pukul 11.15 WIB kali ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi XI Melchias Marcus Mekeng dan dihadiri oleh sejumlah anggota Komisi XI lainnya. Ini adalah rapat lanjutan dari pembahasan sebelumnya.
Pada rapat kemarin, sebagian besar anggota Komisi XI beranggapan bahwa target asumsi ekonomi makro 2019 pemerintah terlalu optimistis. Pertumbuhan ekonomi pada 2019 yang ditargetkan sebesar 5,4-5,8% juga dinilai terlalu tinggi.
Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan, target pertumbuhan ekonomi di tahun depan masih cukup realistis. Meskipun dia memproyeksikan ekonomi akan tumbuh pada batas bawah di tahun depan.
"Untuk 2019 sebesar 5,4-5,8% masih cukup realistis. Meskipun saya sampaikan bahwa memang downsize cenderung the lower end-nya," ujar Sri Mulyani di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (5/6).
ADVERTISEMENT
Rapat Kerja Komisi XI dengan pemerintah dan BI (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Kerja Komisi XI dengan pemerintah dan BI (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Selain itu, target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 juga didasarkan pada pertimbangan ekonomi di tahun ini. Pada kuartal I 2018, pendorong utama pertumbuhan ekonomi yakni konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95%, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
"Hal itu menunjukkan demand atau permintaan menunjukkan suatu pergerakan. Namun untuk konsumsi kami perlu memberikan fokus ke masyarakat menengah dan atas. Karena kelompok ke bawah sudah mendapatkan banyak program dari pemerintah," jelasnya.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun depan ditargetkan sebesar Rp 13.700-14.000, melemah dibandingkan target kurs tahun ini yang sebesar Rp 13.400. Sementara laju inflasi tahun depan tetap 3,5 plus minus 1%.
Sementara suku bunga SPN 3 bulan tahun 2019 di kisaran 4,6-5,2%, cenderung sama dengan tahun ini yang sebesar 5,2%.
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah Indonesia atau ICP ditargetkan sebesar USD 60-70/barel, lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang sebesar USD 48/barel.
Asumsi lifting minyak bumi pada tahun 2019 diperkirakan mencapai sekitar 722-805 ribu barel/hari, sementara lifting gas bumi sekitar 1,21-1,30 juta barel setara minyak/hari.