Sri Mulyani: Timbunan Sampah RI Capai 70,8 Juta Ton di 2025

11 Oktober 2019 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kegiatan Beach Clean Up Day di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Jumat (11/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kegiatan Beach Clean Up Day di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Jumat (11/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti isu sampah yang masih menjadi salah satu persoalan yang terjadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Indonesia saat ini semestinya tak hanya sekadar memikirkan pertumbuhan ekonomi namun abai terhadap penanganan sampah. Sebab jika tak ditangani, timbunan sampah di Indonesia termasuk dari plastik bisa mencapai 70,8 juta ton di tahun 2025 nanti.
“Timbunan sampah di Indonesia akan meningkat menjadi 65,8 juta ton dari 2017 menjadi 70,8 juta ton untuk 2025,” ujar Sri Mulyani dalam kegiatan Beach Clean up Day, Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Jumat (11/10).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kegiatan Beach Clean Up Day di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Jumat (11/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Seiring peningkatan urbanisasi, kata dia, bisa memicu menumpuknya timbunan sampah utamanya yang ada di perkotaan hingga menyasar ke lingkungan hidup sekitar. Dampaknya, bukan saja merusak ekosistem lingkungan namun juga kualitas hidup manusia dan makhluk hidup di dalamnya.
“Kalau kita tidak mulai berpikir secara strategis dan sistematis bagaimana menangani dan mengelola sampah maka lama-lama Indonesia akan hidup bersama sampah dan ini pasti akan menurunkan kualitas hidup kita,” papar Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kegiatan Beach Clean Up Day di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Jumat (11/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Ia terus mengupayakan adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung upaya pengelolaan sampah. Seperti, pemberian insentif bagi pemerintah daerah dengan menggandeng stakeholder terkait untuk recycle menjadi energi.
ADVERTISEMENT
“Kami menggunakan policy APBN fiskal. Penerimaan dan pajak. Belanja dan transfer pajak. Mendukung Indonesia makin lama makin menyadari dan memelihara alam kita sendiri,” tandasnya.