Sriwijaya Air: Kami Pesan 20 Unit Boeing 737 MAX 8, Tapi Belum Terima

30 Oktober 2018 17:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sriwijaya Air (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sriwijaya Air (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sriwijaya Air satu dari tiga maskapai penerbangan di Indonesia yang membeli dan memesan pesawat Boeing 737 MAX 8. Maskapai yang telah mengoperasikan armada Boeing 737 MAX 8 adalah Garuda Indonesia dan Lion Air.
ADVERTISEMENT
Armada Boeing 737 Max 8 menjadi sorotan setelah insiden jatuhnya Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang. Pesawat yang jatuh baru diserahkan oleh Boeing kepada Lion Air pada Agustus 2018.
Senior Manager Corporate Sriwijaya Air Retri Maya membenarkan pihaknya telah memesan 20 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 sejak 2015, namun hingga saat ini Sriwijaya Air belum menerima pesawat tersebut.
"Sudah pesan (Boeing 737 Max 8), sudah beberapa tahun yang lalu," kata Maya di Kopi Oey, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, Selasa (30/10)
"Belum (datang pesawatnya), tapi kita sudah (pesan)," imbuhnya.
Maya menjelaskan pihaknya belum ada rencana membatalkan pembelian Boeing 737 MAX 8 setelah musibah jatuhnya pesawat Lion Air.
Senior Manager Corporate Sriwijaya Air, Retri Maya. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Senior Manager Corporate Sriwijaya Air, Retri Maya. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Maya berpandangan saat ini penyebab jatuhnya Lion Air JT-610 juga masih belum diketahui karena pemerintah masih fokus pada proses pencarian dan evakuasi korban.
"Kita kan enggak tahu masalah Lion Air itu masalahnya di pesawatnya atau di human error-nya. Gara-gara masalah Lion jadi stereotype bahwa Boeing atau MAX itu enggak bagus, kan enggak juga," ungkapnya.
Sebelumnya, Lion Air tercatat sebagai maskapai pertama di dunia yang menerima dan mengoperasikan pesawat tipe Boeing 737 MAX. Dikutip dari situs Boeing, pengiriman pertama dilakukan pada 16 Mei 2017. Hingga saat ini, Lion Air group sudah menerima dan mengoperasikan 13 unit Boeing 737 MAX. Lion Air dalam situsnya tercatat menjadi maskapai pertama di dunia yang mengoperasikan Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9.
ADVERTISEMENT
"Grup perusahaan yang berbasis di beberapa negara kawasan Asia Tenggara ini juga menjadi operator pertama yang menambahkan Boeing 737 MAX 8 ke dalam layanan operasional," tulis keterangan tertulis Lion Air seperti dikutip kumparan.
Kemenhub Minta Lion dan Garuda Periksa Pesawat Boeing 737 MAX 8
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengirimkan surat tertanggal (29/10) melalui Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara.
Isi surat itu meminta maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia untuk memeriksa secara khusus armada Boeing 737 MAX. Instruksi dikeluarkan setelah musibah jatuhnya pesawat Lion Air tipe Boeing 737 MAX 8 di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
"Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara menginstruksikan untuk segera dilakukan pemeriksaan khusus aspek kelaikudaraan pada seluruh Boeing MAX 8 yang beroperasi di Indonesia," ujar Direktur Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Capt. Avirianto seperti tertulis dalam surat itu yang dikutip kumparan, Selasa (30/10).
ADVERTISEMENT
Surat yang ditandatangani Capt Avirianto tersebut ditujukan langsung kepada Direktur Utama Garuda Indonesia dan Direktur Utama Lion Air. Garuda Indonesia sendiri baru mengoperasikan 1 unit Boeing 737 MAX 8, sementara Lion Air telah mengoperasikan 13 unit.