Stabilkan Rupiah, BI Guyur Rp 52 Triliun sejak Awal 2019

23 Mei 2019 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menegaskan akan selalu berada di pasar untuk menstabilkan nlai tukar rupiah terhadap dolar AS. Salah satu cara yang dilakukan adalah intervensi di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, sejak awal tahun hingga saat ini bank sentral telah membeli SBN di pasar sekunder sebesar Rp 19,47 triliun dan di pasar primer sebesar Rp 32,93 triliun. Sehingga total SBN yang telah dibeli BI mencapai Rp 52,4 triliun.
"Year to date, kami beli SBN di pasar sekunder Rp 19,47 triliun. Ini umumnya SBN yang umumnya dilepas asing. Untuk primer Rp 32,93 triliun," ujar Perry dalam konferensi pers KSSK di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (23/5).
SBN yang dibeli Bank Indonesia tersebut juga digunakan untuk operasi moneter.
"Kami gunakan ini dalam operasi moneter kita," katanya.
Gubernur BI Perry Warjiyo saat menjawab pertanyaan awak media mengenai perekonomian Indonesia. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Adapun selama dua hari terakhir ini, investor sudah mulai masuk ke SBN sebesar Rp 1,7 triliun. Perry bilang, hal ini dipengaruhi oleh ekspektasi membaiknya perekonomian Indonesia serta menariknya imbal hasil SBN bertenor sepuluh tahun yang mencapai 7,95 persen, turun dibandingkan pekan lalu di level 8,05 persen.
ADVERTISEMENT
"Yield SBN sepuluh tahun pekan kemarin 8,05, pagi ini di bawah 8 persen, bahkan menjadi 7,95 persen," ujarnya.
Perry melanjutkan, sejak awal 2019 hingga saat ini total dana asing masuk ke SBN mencapai Rp 57 triliun.
"Year to date ke SBN sekitar Rp 57 triliun masuk inflow asing. Sehingga inflow itu berlanjut, menunjukkan confident pasar investor asing," tambahnya.