Stabilkan Rupiah, Kemenkeu Minta Dukungan Masyarakat

5 September 2018 18:29 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Bank menyiapkan uang kertas rupiah untuk ATM dan kantor cabang di Jakarta. (Foto: AFP PHOTO / Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Bank menyiapkan uang kertas rupiah untuk ATM dan kantor cabang di Jakarta. (Foto: AFP PHOTO / Bay Ismoyo)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak liar terhadap rupiah meskipun Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas) dengan mengguyurkan cadangan devisa (cadev). Sore ini, mata uang Paman Sam tersebut nyaris menembus level Rp 15.000. Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (5/9), hingga pukul 16.54 WIB, dolar AS menyentuh posisi tertingginya di Rp 14.999. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 14.930.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan pemerintah terus berupaya untuk melakukan stabilisasi.
“Pemerintah kalau kita ikuti terus berupaya dan bersinergi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk coba terus melakukan stabilisasi,” ungkap Askolani di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (5/9).
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani ketika ditemui awak media, Jakarta, Rabu (05/09/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani ketika ditemui awak media, Jakarta, Rabu (05/09/2018). (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Untuk itu, Askolani berharap segala upaya pemerintah dapat disambut dengan dukungan penuh dari masyarakat. Menurut Askolani, masyarakat harus yakin bahwa nilai tukar rupiah bisa kembali ke level normal.
“Berbagai langkah kebijakan sudah dilakukan pemerintah, kami harap didukung dengan keyakinan dari masyarakat maka nilai tukar rupiah akan kembali bisa seimbang di tingkat yang normal,” ujarnya.
Menurut Askolani, tantangan pelemahan nilai tukar tersebut tidak hanya dihadapi oleh Indonesia. Sejumlah negara lain pun saat ini tengah berjibaku dengan kondisi serupa.
ADVERTISEMENT
“Kita tahu bahwa tantangan ini tidak hanya dihadapi Indonesia. Banyak negara juga mengalami ini dan dengan kekuatan dan kebijakan antisipatif pemerintah, tentunya kondisi ini bisa lebih terjaga di Indonesia,” tandasnya.