Starbucks Akan Hentikan Penggunaan Sedotan Plastik di 28.000 Gerainya

10 Juli 2018 8:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starbucks Jepang sajikan matcha dan buah asam (Foto: Instagram/@ayu_jsb947 )
zoom-in-whitePerbesar
Starbucks Jepang sajikan matcha dan buah asam (Foto: Instagram/@ayu_jsb947 )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan kopi terbesar di dunia, Starbucks, akan menghentikan penggunaan sedotan plastik di 28.000 gerainya yang tersebar di dunia. Penghentian ini akan dilakukan secara bertahap pada 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
Nantinya, sedotan plastik yang selama ini mereka gunakan akan diganti sedotan berbahan alternatif dan tutup cup kopi dengan bahan jerami yang mudah didaur ulang. Dengan begitu, perusahaan berkode emiten SBUX ini akan mengurangi dampak pencemaran sampah di dunia.
Dilansir Reuters, pengumuman ini disampaikan pihak perusahaan beberapa hari setelah markas besar Starbucks di Seattle melarang sedotan plastik di tengah dorongan global untuk mencegah penggunaan sedotan plastik dan plastik sekali pakai lainnya.
"Untuk mitra dan pelanggan kami, ini adalah tonggak penting untuk mencapai aspirasi global kami dari kopi berkelanjutan, disajikan kepada pelanggan kami dengan cara yang lebih berkelanjutan," kata Kepala Eksekutif Starbucks Kevin Johnson dalam sebuah pernyataan, Selasa (10/7).
Bulan lalu, pesaingnya, McDonald's Corp, restoran terbesar di dunia juga mengumumkan rencana untuk beralih ke sedotan kertas di restoran Inggris dan Irlandia. Rencana ini akan dimulai pada bulan September tahun ini hingga 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Namun, keputusan McDonald's tidak meluas ke restoran global lainnya. Sebuah proposal yang menyelidiki dampak sedotan plastik di 37.000 restoran di seluruh dunia membuat perusahaan ini menghentikan penggunaan sedotan plastik. Keputusan itu ditetapkan oleh pemegang saham pada Mei lalu.
Deretan minuman Starbucks di tahun 2017 (Foto: Instagram @starbucks, @starbucksindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Deretan minuman Starbucks di tahun 2017 (Foto: Instagram @starbucks, @starbucksindonesia)
Program Lingkungan Hidup Amerika Serikat memperkirakan sekitar 8 juta ton plastik dibuang ke laut setiap tahun. Angka ini setara dengan membuang truk sampah penuh plastik setiap menit yang membunuh burung dan kehidupan laut serta mengorbankan ekosistem laut.
Sedotan plastik mewakili jumlah yang relatif kecil dari semua sampah plastik. Namun, mereka lebih sulit didaur ulang daripada barang-barang plastik lainnya.
Wakil Presiden Kolaborasi Industri di The Recycling Partnership, Dylan de Thomas mengatakan, program daur ulang tepi jalan di Amerika Serikat biasanya tidak menerima sedotan. Bahkan bagi konsumen yang mendaur ulang barang-barang dari plastik, sedotan sangat kecil sehingga sulit untuk disortir.
ADVERTISEMENT
"Ini benar-benar tipis. Ini benar-benar kecil. Ini benar-benar ringan. Jadi sangat menantang dalam sistem penyortiran kami yang ada untuk dapat menyelesaikannya," katanya.
Sebaliknya, sedotan kertas sering kali dapat dibuat kompos. Ketika dibuang di TPA, kertas jerami membusuk pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada yang plastik.
Untuk bisnis, sedotan kertas juga lebih mahal daripada sedotan plastik. Per 250 sedotan di perusahaan peralatan katering yang berbasis di Inggris, Drinkstuff, sedotan kertas berharga sekitar USD 8,62, lebih mahal dibandingkan dengan sedotan plastik USD 1,66.
Menurut data Technomic, pada tahun 2017, ada sekitar 63 miliar sedotan yang digunakan di Amerika Serikat per tahun atau 170-175 juta sedotan per hari dibuang ke tempat sampah.
ADVERTISEMENT