news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Startup Baru RI Akan Dibina Agar Tak Bertumbangan

26 Februari 2019 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Startup Baru RI Akan Dibina Agar Tak Bertumbangan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Indonesia E-Commerce Association (IdEA) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Perdagangan sepakat untuk melakukan pembinaan atau mentoring terhadap perusahaan rintisan atau startup baru.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Umum IdEA, Ignatius Untung, hal itu diputuskan dalam pertemuan ketiga belah pihak yang digelar pada Selasa (26/2) pagi. Sebab menurut dia, startup baru perlu dibina oleh berbagai pihak.
“Tadi ada Staf Khusus Menkominfo, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Bu Tjahya Widayanti. Kami sepakat untuk startup mentoring,” katanya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (26/2).
Dia menjelaskan, mentoring itu akan dilakukan oleh startup dalam negeri yang sudah besar, dibantu oleh tim Kemendag dan Kemenkominfo. Selama ini startup yang sudah besar tak bisa berbagi ilmu karena sibuk mengurus bisnisnya.
“Mereka (startup yang sudah besar) sibuk mengurus bisnisnya, sehingga tidak bisa mentoring ke startup-startup baru. Nah ini kesepakatan tadi pagi akan ada mentoring,” beber Untung.
ADVERTISEMENT
Dia pun mengungkapkan, kelahiran startup di Indonesia terbagi 4 gelombang, yakni gelombang pre stage pada 1996-2006 di antaranya Indonet, Bhinneka.com, Kaskus, hingga Tokobagus.com. Sedangkan gelombang I pada 2006-2013 yaitu Rumah123.com, Tokopedia, Bukalapak, Go-Jek, hingga Tiket.com.
Sementara startup yang lahir di gelombang II pada 2014-2015 ialah Elevania, Blanja, Mataharimall.com, hingga Halodoc. Untuk gelombang III pada 2016-2018 ialah TaniHub, Brambang, hingga Dana.
“Masing-masing gelombang punya karakteristik. Pre stage itu susah dapat dana, ini masa perkenalan. Gelombang pertama ini tahun di mana 4 unicorn Indonesia berdiri, lebih mudah dapat pendanaan. Gelombang 2 ini banyak startup yang tumbuh, sedangkan gelombang 3 mulai banyak startup berubah arah atau pivot, konsolidasi. Karena di gelombang 3 kompetisi betul-betul bermain,” katanya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menurut Untung, pembinaan terhadap startup baru maupun yang tengah berkembang dilakukan agar startup yang ada di Indonesia bisa sustainable atau berkelanjutan. Diharapkan dengan program ini, jumlah startup di Indonesia yang maju makin banyak.