Strategi agar Tol Japek Layang Difungsikan Lebaran 2019: Tambah SDM

26 Januari 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 21, Bekasi. (Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN.)
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau layang sepanjang 36,4 kilometer (km) dapat beroperasi penuh di 2020. Namun pada mudik Lebaran 2019, tol itu ditargetkan beroperasi fungsional.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra, mengaku target penyelesaian konstruksi tol itu terbilang berat. Sebab pada akhir 2018 diputuskan pengerjaan infrastruktur di sekitar Tol Jakarta-Cikampek harus bergantian untuk meredam macet.
Saat ini, terdapat 3 proyek infrastruktur yang dibangun di sekitar Tol Jakarta-Cikampek, yakni Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Tangerang (Jabodebek).
"Jakarta-Cikampek Elevated itu memang targetnya lebaran biar bisa fungsional, tapi anda tahu sendiri (proyek di sana) banyak," katanya kepada kumparan, Sabtu (26/1).
Pekerja menyelesaikan konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/7). (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/7). (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Menurut Putra jika Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dibangun di lahan seperti yang ada di Jawa Tengah atau Jawa Timur maka akan lebih cepat. Sebab ketika terjadi kesalahan di dalam proyek yang menambah kemacetan, masyarakat akan ribut.
ADVERTISEMENT
"Kita kan tahu bagaimana bekerjanya, memperhatikan fungsinya jalan. Bikin macet dikit aja masyarakat sudah ribut," papar Putra.
Oleh karenanya, menurut dia, Waskita Karya menyiapkan strategi agar pembangunan tol tersebut bisa selesai sesuai rencana. Salah satunya yakni dalam pengerjaan beberapa proses, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) konstruksi yang dilibatkan ditambah.
"Strateginya ya bagaimana memanfaatkan waktu itu secara efektif. Misal untuk bekisting untuk ngecor di atas, kita tambah hampir 2 kali lipat SDM. Terus yang kedua, alat tangkapnya juga harus beres," ucapnya.