Strategi BTN Kurangi Rasio Kredit Macet: Jual Rumah-rumah Bermasalah

11 Oktober 2018 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Seharga Rp 157 juta di  Citra Maja Raya (Foto: dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Seharga Rp 157 juta di Citra Maja Raya (Foto: dok. Kementerian PUPR)
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persro) Tbk mulai serius untuk menjual rumah-rumah sebagai aset kredit yang bermasalah kepada masyarakat. Cara ini dilakukan untuk mengurangi rasio kredit macet atau NPL.
ADVERTISEMENT
Cara yang dilakukan BTN ini ternyata mendapat respon positif dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya rumah bekas BTN yang terjual melalui situs www.rumahmurahbtn.co.id.
Sejak diluncurkan pada tanggal 9 Februari 2018 lalu, jumlah peminat rumah lelang BTN semakin banyak. Per September 2018, tercatat sebanyak 6.430 peminat yang mengikuti lelang rumah agunan BTN, sementara total hunian yang terjual sebanyak 563 unit dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 139,4 miliar. Hunian yang paling banyak dibeli berlokasi di Bekasi, Depok, Serpong, Semarang, Purwakarta, Jambi, Balikpapan dan Makassar.
“Pelelangan agunan dari KPR atau KPA yang macet merupakan salah satu upaya kami untuk memperbaiki kualitas kredit perseroan dan lewat portal www.rumahmurahbtn.co.id, lebih efektif menarik peminat,” kata Direktur BTN, Nixon Napitupulu, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (11/10).
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, jumlah rumah sitaan BTN yang didaftarkan dalam portal www.rumahmurahbtn.co.id sudah mencapai 12.326 unit dengan nilai total Rp 1,8 triliun. Rumah sitaan tersebut merupakan rumah yang bisa dibeli masyarakat lewat proses lelang dengan variasi harga di bawah Rp 100 juta hingga di atas Ro 1 miliar.
Rumah Seharga Rp 157 juta di  Citra Maja Raya (Foto: dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Seharga Rp 157 juta di Citra Maja Raya (Foto: dok. Kementerian PUPR)
“Tidak hanya rumah, tapi juga tanah dan juga apartemen yang bisa dibeli lewat proses lelang yang berjalan secara transparan,” imbuhnya.
Dari rumah sitaan yang didaftarkan di portal tersebut, jumlah terbanyak berada di Medan sebanyak 826 unit, disusul Bekasi sebanyak 767 unit dan juga Manado serta Makassar masing-masing sebanyak 785 unit dan 700 unit. Sementara di kota lain seperti Bandung, Semarang, Padang, Tasikmalaya sebanyak 250-500 unit.
ADVERTISEMENT
”Rumah-rumah tersebut dijamin sudah aman dari masalah, karena legalitas lengkap dengan pengikatan Hak Tanggungan dan sebelumnya sudah dicek oleh Badan Pertanahan Nasional, sehingga aman kalau mau dijual kembali oleh pemenang lelang,” jelasnya.
Dalam proses pelelangan dan memuluskan legalitas rumah sitaan, BTN menggandeng Dirjen Kekayaan Negara, Pengadilan Negeri, Kejaksaan dan para agen properti.
Makin banyaknya rumah bermasalah yang terjual ternyata berdampak positif memangkas rasio kredit macet atau Non Performing Loan tahun ini. Sebagai catatan, BTN menargetkan tahun ini NPL bisa di tekan di bawah 2,5 persen. Untuk memangkas NPL, BTN juga melakukan sejumlah restrukturisasi kredit, menggaet para investor untuk membeli agunan dari kredit macet, dan mengembangkan mobile platform di bidang penagihan dengan fokus untuk mempermudah proses penagihan.
ADVERTISEMENT
“Posisi kami masih on track menuju target tersebut, karena itu kami terus meningkatkan kinerja dari portal rumahmurahbtn,” tutup Nixon.