Strategi FamilyMart agar Tak Bangkrut seperti 7-Eleven

3 Juli 2018 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian Toko yang ke-100 FamilyMart (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Toko yang ke-100 FamilyMart (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bisnis ritel dengan model convenience store sangat marak di kota besar seperti Jakarta. Namun ramainya jumlah pengunjung belum tentu menjadi indikator kalau bisnis tersebut sukses dan mampu bertahan.
ADVERTISEMENT
Tengok saja apa yang dialami oleh 7-Eleven. Ratusan gerai 7-Eleven pada akhir Juni 2017 lalu harus tutup karena merugi. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi sesama pelaku usaha ritel dalam mengelola perusahaan.
Berkaca pada ambruknya bisnis 7-Eleven, pengelola FamilyMart Indonesia pun merancang strategi bisnis. Chief Executive Officer FamilyMart Indonesia Wirry Tjandra mengungkapkan ada tiga poin agar FamilyMart bisa bertahan dan kalau bisa terus berekspansi. Poin pertama adalah mencari lokasi yang strategis untuk membangun gerai. Saat ini, sebanyak 100 gerai FamilyMart dibangun di kawasan apartemen dan perkantoran.
"Lokasi strategis kan mudah buat ibu-ibu misalnya yang di apartemen kita sediakan kebutuhan sehari-hari. Ta-pi kalau di office produk kita tidak sama, kantor biasanya produk seperti rokok, kopi dan snack lebih sering dikonsumsi," ujarnya saat ditemui di Grand Rubina, Karet, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/7).
Family Mart di Tokyo, Jepang (Foto: Flickr / Shoji Kawabata)
zoom-in-whitePerbesar
Family Mart di Tokyo, Jepang (Foto: Flickr / Shoji Kawabata)
Selain pemilihan lokasi untuk gerai, pelayanan dan produk menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Ia menyatakan FamilyMart memang dirancang guna menyesuaikan kebutuhan pelayanan konsumen. Artinya tidak ada ukuran yang baku di setiap gerai yang ada, sehingga kosep gerai menentukan lokasi.
ADVERTISEMENT
"Itu (yang membuat) kita berbeda selain lokasi, sebetulnya ada 3 poin yang harus dimiliki setiap convenience store, pertama lokasi, lalu man power service dan produk," imbuhnya.
Head of Retail Operation FamilyMart Gunung Tjahjaputra menambahkan untuk berbisnis waralaba khususnya convenience store harus fokus pada potensial market bukan kuantiti market.
"Kita mending market segmen kecil tapi potensinya besar," imbuhnya.
FamilyMart adalah jaringan waralaba toko kelontong atau ritel (convenience store) yang berkantor pusat di Jepang, hari ini meresmikan pembukaan toko ke-100 yang berlokasi di Grand Rubina, Karet Kuningan, Jakarta Selatan. FamilyMart memfokuskan pada penjualan daily goods (barang harian), makanan dan minuman dengan model bisnis pelayanan personal.
Di Indonesia, pembukaan toko FamilyMart adalah hasil kerja sama dengan PT Fajar Mitra Indah, anak perusahaan Wings Group.
ADVERTISEMENT