Subaru Sitaan Bea Cukai Sempat Diusulkan Jadi Mobil Dinas

4 Oktober 2019 23:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unit Subaru yang dilelang Foto: dok. lelang.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Unit Subaru yang dilelang Foto: dok. lelang.go.id
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan baru saja menyita sebanyak 169 unit Subaru. Ternyata, mobil ini awalnya direncanakan untuk dijadikan sebagai mobil dinas pemerintah.
ADVERTISEMENT
Namun, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Isa Rachmatawarta, mengatakan hal tersebut urung dilakukan. Sebab, biaya perawatan mobil tersebut disebut cenderung mahal dan suku cadangnya sulit diperoleh.
"Kalau perawatannya mudah, murah, mungkin sudah ditetapkan sebagai kendaraan dinas. Tapi karena perawatannya bukan yang sederhana dan berbiaya tinggi, enggak ada manfaatnya kita tetapkan sebagai kendaraan dinas," kata dia saat ditemui di Kantor DJKN, Jakarta, Jumat (4/10).
Mobil yang dipamerkan di open house mobil Subaru di halaman parkir Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai, Jalan Airport Ngurah Rai. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Lebih lanjut Isa menjelaskan, soal kepantasan, menurutnya yang paling jadi pertimbangan urungnya mobil tersebut dijadikan kendaraan dinas.
“Lagipula juga dilihat kepantasan, kayaknya kurang (pantas) di jalan pakai mobil Subaru," tambahnya.
Karenanya, lanjut Isa, ratusan mobil Subaru hasil sitaan Bea Cukai ini pun akan dilelang secara terbuka kepada masyarakat. Bahkan, sistem lelang akan dilakukan dengan limit harga yang lebih terjangkau hingga barang tersebut laku.
ADVERTISEMENT
Namun, kalau nantinya 169 mobil Subaru tersebut tetap tidak laku saat dilelang, maka pihaknya tetap akan memasukannya sebagai objek lelang periode berikutnya.
"Kalau nanti lelangnya enggak laku ada kesempatan lelang lagi. Tapi dengan nilai limit tawaran yang disesuaikan. Bea Cukai sebagai pihak penjual bisa aja kita turunin sedikit, tapi jual cara lelang memang paling aman, terbuka, bisa disaksikan orang, sehingga enggak ada sangkaan," pungkasnya.