Subsidi Solar Mau Dipangkas, Begini Tanggapan Pertamina

18 Juli 2019 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas sedang mengisi BBM untuk kendaraan mobil. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas sedang mengisi BBM untuk kendaraan mobil. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Alokasi subsidi Solar pada tahun 2020 ditetapkan menjadi Rp 1.000 per liter, lebih rendah dibanding subsidi Solar 2019 yang sebesar Rp 2.000 per liter.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala Mansury mengatakan, pihaknya akan lakukan peninjauan terkait penetapan alokasi subsidi Solar ini.
Sebab, dengan subsidi Rp 2.000 per liter pun, Pertamina masih 'nombok' jika harga jual Solar ke masyarakat sebesar Rp 5.150 per liter.
“Misalnya subsidi itu ada penurunan, perlu kita lihat harga jual eceran dibandingkan formula untuk produk Solar itu sebetulnya kita masih menjual di bawah harga formula‎," kata Pahala di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/7).
Dia menambahkan, pihaknya akan membicarakan masalah ini dengan pemerintah serta menunggu kebijakan yang akan diterapkan pemerintah dan DPR terkait subsidi Solar pada 2020.
"Tentunya Kita akan menyampaikan hal tersebut. Tapi juga tergantung kebijakan pemerintah dan juga dari DPR seperti apa nantinya. Kalau untuk penyesuaian harga, kan tentunya kita harus bicara dengan pemerintah," ‎tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengusulkan agar harga Solar disesuaikan tahun depan. Hal ini disampaikan Jonan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI pada 15 Juli 2019.
Jonan mempertimbangkan penyesuaian harga Solar ini setelah mendengar informasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, bahwa besaran subsidi untuk 2020 di Badan Anggaran disetujui hanya maksimal Rp 1.000 per liter. Padahal, sebelumnya, pemerintah mengusulkan Rp 1.500 per liter.
"Tentang 2020, ini saya sampaikan saja karena saya dapat paparan dari Menkeu tadi (subsidi) maksimal Rp 1.000 Pak. Ini kalau sampai diketok, tentunya mungkin kita akan lihat apakah perlu ada adjustment atau penyesuaian (Solar) eceran di 2020 yang harganya Rp 5.150 per liter sekarang," kata Jonan.
ADVERTISEMENT