Sudah Kantongi Izin, Bank Muamalat Akan Rights Issue Tahun Ini

7 Juli 2018 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk tengah bersiap untuk memuluskan aksi korporasinya di tahun ini yaitu menerbitkan saham baru atau rights issue dan penerbitan sukuk. Keputusan ini pun sudah mengantongi restu dari para pemegang saham.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana, untuk saat ini perusahaan belum bisa membeberkan secara detail terkait aksi korporasinya tersebut. Namun, ia berharap rencana tersebut bisa dilakukan di kuartal III 2018.
"Kita akan eksekusi di kuartal III ini kita akan eksekusi rights issue. Untuk angkanya akan saya disclose nanti pada 18 Juli saya akan keluarkan publikasinya tapi insyaallah itu akan jadi," kata Permana saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat malam (6/7).
Bank Muamalat (Foto: Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Bank Muamalat (Foto: Antara Foto)
Permana menambahkan rencana aksi korporasi diharapkan dapat meningkatkan rasio kecukupan modal perusahaan. Nantinya raihan dana tersebut akan digunakan Muamalat untuk rencana ekspansi bisnis. Apalagi di Mei 2018 ini pertumbuhan kinerja Muamalat belum terlalu agresif.
"Tapi ini dampaknya paling besar kan pada saat penjualan sukuk. Tadi angkanya akan ada perbaikan. Kalau angka saya belum bisa disclose. Insyallah tanggal 18 Juli. Tapi dampaknya ke CAR (Capital Adequacy Ratio) akan ada perbaikan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui Bank Muamalat berhasil mencatatkan laba bersih di kuartal I 2018. Perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 35,4% secara year on year (YoY) menjadi Rp 16,60 miliar dari sebelumnya hanya Rp12,27 miliar.
Sementara, untuk total aset perusahaan saat ini berada di posisi Rp 54,11 triliun, atau mengalami penurunan 12% dibandingkan dengan akhir 2017 yang tercatat masih Rp 61,7 triliun.