Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tetap 6 Persen

25 April 2019 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Bank Indonesia. Foto: REUTERS / Iqro Rinaldi
zoom-in-whitePerbesar
Logo Bank Indonesia. Foto: REUTERS / Iqro Rinaldi
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) hari ini akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) sejak 24-25 April 2019. Sejumlah ekonom pun telah memberikan proyeksinya terhadap suku bunga acuan BI atau BI 7 Day Repo Rate.
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto memproyeksi suku bunga acuan bank sentral akan tetap dipertahankan di level 6 persen pada April 2019. Menurutnya, level bunga acuan saat ini tentunya telah mempertimbangkan peluang suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang diperkirakan bertahan di level 2,25-2,5 persen hingga akhir 2019.
Dari sisi domestik, BI dan pemerintah dinilai memiliki stance kebijakan yang sama, yakni memprioritaskan stabilitas seraya menjaga momentum pertumbuhan (stability over growth). Sehingga menurut Ryan, pilihan paling rasional dan strategis saat ini adalah RDG BI tetap menahan bunga acuan di level 6 persen.
"Level bunga acuan yang 6 persen saat ini sesungguhnya sudah priced in atau factored in, di mana level 6 persen ini sudah mempertimbangkan peluang FFR bertahan di level sekarang ini hingga akhir 2019 ini," ujar Ryan kepada kumparan, Kamis (25/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan juga dinilai dapat membantu penguatan daya tahan ekonomi Indonesia terhadap tekanan eksternal, menjaga stabilitas makroekonomi, khususnya rupiah, dan mempertahankan daya tarik investor asing untuk memegang aset dalam rupiah karena lebih atraktif.
Ilustrasi Bank Indonesia Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Ditahannya bunga acuan BI akan disambut gembira kalangan perbankan, sektor riil, dan investor portofolio, karena level 6 persen ini dinilai akomodatif," jelasnya.
Sementara itu, Ekonom PT Bank DBS Indonesia, Masyita Crystallin juga memproyeksi BI akan menahan bunga acuan di level 6 persen bulan ini. Hal tersebut karena masih adanya faktor ketidakpastian global dan risiko terhadap defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
"BI kemungkinan akan mempertahankan kebijakannya dalam RDG karena masih ada ketidakpastian global dan risiko terhadap CAD," kata dia.
ADVERTISEMENT
Untuk inflasi, juga diperkirakan akan tetap sesuai target BI hingga akhir tahun ini. Namun laju inflasi dinilai akan meningkat selama masa puasa dan Idul Fitri.
"Kami pikir inflasi kemungkinan akan meningkat mendekati Idul Fitri. Tapi keseluruhan inflasi akan tetap di bawah 3 persen, jauh di bawah batas atas BI sebesar 4,5 persen," jelasnya.
Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Anton Hendranata menilai untuk saat ini BI masih akan menahan suku bunga acuan. Inflasi dan rupiah juga masih terjaga dengan baik.
"Kalau inflasi relatively terjaga seperti sekarang ya 3-3,5 persen dan rupiah seperti sekarang ini, saya pikir probabilitas suku bunga tetap itu sangat besar," tambahnya.
ADVERTISEMENT