Sukuk Tabungan ST-002 Laku Rp 4,94 Triliun, Kebanyakan Dibeli Milenial

28 November 2018 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penawaran Surat Utang Ritel seri SBR003. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penawaran Surat Utang Ritel seri SBR003. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menetapkan hasil penjualan Sukuk Negara Tabungan seri ST-002 senilai Rp 4,94 triliun yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2018.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (28/11), penjualan sukuk tersebut menjangkau 16.477 investor dan 11.591 di antaranya merupakan investor baru.
ST-002 merupakan seri ST pertama yang penjualannya dilakukan secara online (e-SBN) bekerja sama dengan sebelas mitra distribusi. Terdiri dari enam bank umum, satu perusahaan efek, dua perusahaan efek khusus, dan dua perusahaan teknologi finansial.
Total pembelian ST-002 ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sekitar 2,9 kali dari target awal yang disampaikan oleh seluruh mitra distribusi yaitu sebesar Rp 1,71 triliun.
Jumlah investor terbesar dari sukuk negara tabungan ini adalah yang melakukan pembelian pada kisaran Rp 1 juta hingga Rp 100 juta yaitu mencapai 59,55 persen, meski rata-rata volume pembelian per investor tercatat mencapai Rp 300,13 juta.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jumlah investor, generasi milenial yang lahir pada rentang 1980-2000 mendominasi porsi pembelian yaitu mencapai 7.350 investor atau 44,61 persen dari total jumlah investor.
Namun dari sisi volume pembelian, kelompok baby boomers yang lahir pada rentang 1946-1964, mendominasi pembelian sukuk negara tabungan ini yaitu mencapai 45,44 persen dari volume pembelian atau Rp 2,25 triliun.
Petugas Bank menyiapkan uang kertas rupiah untuk ATM dan kantor cabang di Jakarta. (Foto: AFP PHOTO / Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Bank menyiapkan uang kertas rupiah untuk ATM dan kantor cabang di Jakarta. (Foto: AFP PHOTO / Bay Ismoyo)
Jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah pegawai swasta sebesar 36,49 persen, diikuti kelompok wiraswasta sebanyak 18,72 persen, dan PNS/TNI/Polri sebesar 11,71 persen.
Dari sisi volume pembelian, kelompok pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta sebesar 35,03 persen, disusul pegawai swasta sebanyak 26,46 persen dan ibu rumah tangga sebesar 14,1 persen.
Jumlah nomimal pembelian ST-002 berdasarkan wilayah adalah DKI Jakarta mencapai Rp 2,26 triliun atau 45,63 persen, Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta Rp 2,2 triliun atau 44,56 persen, dan wilayah Indonesia Bagian Tengah Rp 452,31 miliar atau 9,15 persen.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, realisasi penerbitan ST-002 ini lebih tinggi dibandingkan dengan penerbitan ST-001 yang dilakukan pada 2016 dan berhasil menyerap dana sebanyak Rp 2,59 triliun.
Dengan penerbitan sukuk negara tabungan ini, maka pemerintah selama 2018 telah menerbitkan lima instrumen SBN ritel yaitu ORI015, SBR003, SBR004, SR-010 dan ST-002 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp 46,01 triliun.