Sulitnya Mencari Alpukat
ADVERTISEMENT
Meski bukan termasuk buah musiman, namun keberadaan alpukat kadang sulit dijumpai.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan, alpukat Lampung stoknya kosong di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Meskipun ada jenis lain seperti alpukat Aceh dan Padang, jumlahnya tidak banyak.
Bahkan di pasar modern seperti Total Buah Segar, Thamrin, Jakarta Pusat, stok alpukat juga terpantau kosong. Salah satu pramuniaga di Total Buah Segar mengatakan, stok alpukat sudah kosong sejak bulan lalu.
“Alpukat lagi kosong, Kak. Sudah lama kosong dari sebulan lalu,” ujarnya kepada kumparan, Minggu (16/6).
Menurutnya, alpukat yang biasa tersedia di toko tersebut adalah alpukat lokal yang berasal dari Palembang atau Jawa Tengah. Terakhir stok ada, harga alpukat dibanderol Rp 43.000 per kg. Sedangkan untuk alpukat impor, sangat jarang tersedia. Menurutnya, pembeli lebih memilih alpukat lokal karena jika dibandingkan dengan alpukat impor, harganya masih jauh lebih murah.
ADVERTISEMENT
“Nanti kalau stok masuk lagi pasti harganya juga jadi tinggi, sih,” ujarnya.
Meski demikian, dirinya tak mengetahui alasan stok alpukat yang terus-menerus kosong selama satu bulan ini. Menurutnya, hal ini masih wajar karena sebelumnya kekosongan stok juga pernah terjadi beberapa kali. Ada masa-masa saat stok alpukat kosong, namun ada pula periode saat alpukat berlimpah.
Di pasar modern seperti Total Buah Segar ini, biasanya alpukat yang dijual tidak dalam kondisi matang. Justru alpukat yang dijajakan sebagian besar masih mentah dan teksturnya keras.
Keuntungannya membeli di pasar modern, secara kasat mata kondisi buah alpukat memang terlihat sangat baik. Kulitnya berwarna hijau segar dan bersih. Namun pembeli harus bersabar untuk menyantapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, alpukat harus disimpan dengan benar agar tidak gagal matang. Alpukat yang dibeli mentah dari pasar modern butuh waktu 2-3 hari untuk matang. Cek setiap pagi dan sore, balik posisi alpukat dan jangan simpan dalam wadah tertutup.
Seiring waktu, jualannya pun makin dikenal luas. Tak hanya medsos, Karlina kemudian mulai merambah ke market place seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Blibli.
Dengan penjualan mencapai 2 ton per minggu, Karlina mengaku mampu meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
“Omzet sekitar Rp 50 juta hingga Rp 100 juta ya per bulan. Dikurangi biaya operasional 15-20 persen lah,” ujarnya kepada kumparan.